JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin turut buka suara menyoal kerusuhan dari para pendukung Trump yang terjadi di Gedung Kongres AS pada hari Rabu lalu tersebut.
Aksi tersebut diwarnai kericuhan sampai memakan korban jiwa, simpatisan Presiden Amerika Donald Trump itu menduduki gedung US Capitol dan bertindak anarkis, serta menyebabkan tertundanya sidang dengar pendapat hasil Pilpres AS 2020.
“DPR RI turut prihatin adanya tindakan anarkis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada dirkursus supremasi hukum Amerika,” kata Azis dikutip dari Antara, Kamis (7/1).
Dia menilai tindakan para demonstran sangat tidak terpuji serta tidak dapat dibenarkan.
Menurutnya, AS merupakan negara yang memiliki fondasi demokrasi yang sangat kuat, sehingga sangat disesalkan tindakan anarkis yang terjadi oleh sekelompok orang.
“Kami harapkan legitimasi proses hukum pengumpulan hasil Pilpres AS tahun 2020 dapat segera teratasi sesuai dengan norma-norma demokrasi dan mekanisme hukum setempat,” ujarnya.
Azis menilai tindakan anarkis itu sebagai tindakan melawan hukum yang patut ditindak tegas sesuai dengan mekanisme hukum setempat.
Dia menambahkan, kebebasan menyampaikan pendapat sudah selayaknya menghormati terhadap tanggung jawab konstitusi dan hukum perundang-undangan yang harus diikuti serta demi tegaknya keadilan.
“Kemenangan demokrasi secara etis dibangun dengan kesopanan, kehormatan, integritas, dan hukum,” katanya.
Azis menegaskan bahwa isu Pilpres AS sepenuhnya adalah urusan dalam negeri AS, tetapi Indonesia sebagai negara sahabat mengharapkan para kandidat dapat “legowo” dan saling merangkul terlebih di masa pandemi COVID-19.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 dibutuhkan kerja keras dalam membangun roda perekonomian suatu negara maupun secara global.
Politikus Partai Golkar itu mencontohkan Indonesia yang mampu menyelesaikan perbedaan persepsi politik secara demokrasi yang damai berdasarkan prinsip gotong royong.
“Menghargai upaya Presiden terpilih Amerika Joe Biden mengemban amanah pekerjaan saat ini dan pekerjaan empat tahun ke depan harus pemulihan demokrasi, kesusilaan, kehormatan, rasa hormat, supremasi hukum, kesopanan, sederhana,” ujarnya.
Selain itu, pembaruan politik yang membahas tentang memecahkan masalah, saling memberikan, tidak menyalakan “api” kebencian dan kekacauan. Dia berharap kekisruhan politik dalam negeri AS segera teratasi. (ANTARA)