BANDUNG – PGRI Kota Bandung memastikan tetap fokus dalam 100 hari masa baktinya dalam penyusunan kelengkapan organisasi sebagaimana amanat AD/ART organisasi dan penyusunan program kerja. Agenda kelengkapan organisasi selanjutnya adalah pelantikan Asosasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS).
”Ada sekitar 35.000 jumlah Guru di Kota Bandung ini. Dari mulai tingkat Paud, TK, SD, SMP dan SMA. Tetapi yang menjadi anggota, hanya beberapa persennya. Tentunya saya berkeinginan, buat para Guru untuk segera menjadi Anggota PGRI Kota Bandung. Sebab PGRI adalah ‘Rumah Para Guru’,” ungkap ketua PGRI Kota Bandung Cucu Saputra di sela-sela Rapat Kerja PGRI Kota Bandung Periode 2020–2025 serta Pelantikan POKJA dan Penyusunan Program di Sari Ater Kamboti Hotel & Convention, Jalan Lemah Neundeut, Bandung, Selasa, (8/12/2020).
Dia memastikan, para pengurus lainnya dengan tegas mengatakan telah siap melaksanakan program-programnya.
Di samping itu, Cucu juga menghaturkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus harian, bidang, pokja, pengurus cabang, pengurus ranting dan seluruh anggota PGRI se-Kota Bandung yang telah memberikan atensi, dedikasi, loyalitas, dan dukungan kepada PGRI Kota Bandung.
”PGRI Kota Bandung senantiasa mengupayakan membangun hubungan yang memerdekakan, kolektif, equal dan egaliter,” kata Cucu, sambil menambahkan, para peserta yang hadir meliouti guru SD, SMP hingga perwakilan dari SMA dan SMK.
Pria yang juga menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung itu mengungkapkan, program kerja PGRI Kota Bandung bersumber dari visi, Misi, dan Program yang telah disosialisasikan sejak sebelum konfrensi kota.
”Program kerja sebagai amanat konfrensi kota dan aspirasi yang dijaring melalui Google Form. Hal ini dilakukan agar program kerja yang dibuat bersifat komprehensif, simultan, terstruktur, teratur, terukur, mempertahankan ritme dan memanfaatkan momentum dengan tepat,” urainya.
Sementara itu, kata Cucu, Bidang dan Pokja juga pengurus cabang dan ranting disilakan untuk menginterpretasikan, menginternalisasikan, dan mengaplikasikan visi, misi, dan sapta Mahayuning Guru dalam program yang dirancangnya baik untuk program rutin, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dan pada proses penyusunannya dapat berkoordinasi/konsultasi dengan badan otonom.