Terlebih dirinya juga tidak mengetahui keberandaan MRS saat ini.
“Infonya gitu (di Petamburan). Tapi saya nggak tahu pasti ke mana lagi,” katanya.
Aziz juga mengatakan dirinya belum melihat surat panggilan untuk kliennya itu secara langsung.
“Belum, belum (lihat surat panggilan).
Sedangkan Wakil Sekertaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin memastikan akan menggerakan pencinta MRS mendampingi pemeriksaan tersebut.
“Karena disadari atau tidak memanggil MRS otomatis telah mengundang pecinta HRS dari seluruh daerah dan itu bisa memutihkan Polda Metro Jaya,” ujarnya.
Dia pun memprediksi jika MRS menghadiri panggila polisi, maka jutaan umat akan hadir mengawal.
“Jutaan umat akan hadir (mendampingi) dan ini sama saja Kapolda mengundang reuni akbar (212) yang lokasinya di Polda Metro Jaya,” tegasnya.
“Karena keadaan itu pernah terjadi saat IB (Imam Besar) diperiksa di Polda Metro Jaya dalam rangkaian kriminalisasi ulama beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Sementara Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengingatkan masyarakat mewaspadai provokasi yang bertujuan memecah belah komponen bangsa.
“Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, di negara yang telah merdeka seperti Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional.
“Apa itu? Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga, serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab,” ujarnya.(gw/fin)