NGAMPRAH – Kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara kumulatif terus mengalami penambahan hingga mencapai 965 kasus. Kasus itu terjadi sejak pandemi Covid-19 pada Maret lalu.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto mengatakan tingkat penyebaran Covid-19 di KBB belakangan ini lebih cepat dibandingkan dengan jumlah orang yang dinyatakan sembuh.
“Dari data per kemarin, secara kumulatif itu ada 965 kasus Covid-19. Sebanyak 352 orang terkonfirmasi positif, 587 orang sudah sembuh, dan yang meninggal tambah seorang jadi 26 orang,” kata Hernawan, Selasa (1/12).
Belakangan ini di KBB terjadi peningkatan kasus Covid-19. Bahkan ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin dan RSUD Cikalongwetan sempat memiliki daftar tunggu.
“Kalau dilihat dari minggu kemarin, rata-rata penambahan kasus itu 19 orang per hari. Namun, angka yang sembuh juga lumayan, minggu kemarin itu rata-ratanya 12 orang yang sembuh per hari,” ucapnya.
Peningkatan kasus Covid-19 itu tak terlepas dari tes rapid dan tes swab yang dilakukan secara masif. Sejak kasus Covid-19 muncul di Bandung Barat, sampai saat ini sudah sekitar 8.000 tes yang dilakukan kepada masyarakat.
“Tes masif masih terus berjalan, ada juga buat tracking. Kami mengutamakan yang tracking, karena posisinya itu banyak, hampir di tiap kecamatan. Jadi, kalau ada yang positif, kami kembangkan lagi melalui tracing,” katanya.
Menjelang libur panjang akhir tahun, Dinkes juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) maupun para pengelola tempat wisata, guna melakukan tes swab bagi para pelaku wisata.
Tes swab dilaksanakan selama dua hari, yakni di Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang dan di Kampung Daun, pada 25-26 November 2020.
Para peserta tes swab berasal dari lima tempat wisata, yakni Hotel Putri Gunung, The Lodge Maribaya Group, Dago Dreampark, Gedung Putih, dan Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang.
Kepala Disparbud KBB Sri Dustirawati mengarakan, tes swab tersebut merupakan bagian dari persiapan menjelang libur natal dan libur akhir tahun, yang ditambah dengan cuti bersama.
“Ini sebagai persiapan menjelang libur dan cuti bersama akhir tahun nanti. Kami ingin memastikan para pelaku dan pekerja wisata sehat, sehingga membuat pengunjung nyaman,” kata Sri. (wis/yan)