BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat melakukan seleksi bagi bakal calon kepala sekolah yang akan ditempatkan SMAN/SMKN pada 2021 nanti. Sebanyak 1.099 guru telah melengkapi berbagai syarat administrasi dari 1.664 pendaftar pada 17 November 2020.
Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, para bakal calon kepala sekolah tersebut yang telah melengkapi syarat administrasi dilakukan penilaian selama tiga hari pada 18-20 November. Dalam satu hari, proses penilaian dilakukan kepada sekitar 350 guru secara virtual oleh pengawas dari akademisi.
“Assesment ini mencangkup penilaian komprehensif dan dinilai itu dia kompetensi, perilaku dan cara pemecahan masalah,” ujar Dedi Supandi, Rabu (25/11/2020).
Dedi menuturkan, hasil dari penilaian tersebut jumlah bakal calon kepala sekolah akan mengerucut menjadi 560 orang. Para guru yang lolos pada tahap penilain pun diwajibkan harus melengkapi persyaratan lainnya yakni surat rekomendasi dari kepala sekolah untuk mengikuti tahapan selanjutnya.
“Itu nanti akan terseleksi lagi menjadi 280 orang. Nah 280 orang ini akan kita kirim ke Solo, Jawa Tengah di LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) untuk mengikuti tes subtansi. Itu akan dilakukan pada awal 2021,” beber Dedi.
Jumlah bakal calon kepala sekolah pun belum dipastikan akan tetap atau setelah dilakukan tes subtansi di LPPKS. Pasalnya tes tersebut akan menjadi tahapan akhir bagi para guru untuk menjadi calon kepala sekolah pada 2021 mendatang.
“Hasilnya tes itu dari 280 apakah lulus semua atau berapa persen, nah itu nanti yang akan kita diklatkan selama tiga bulan, masuk diklat bakal calon kepala sekolah. setelah lulus diklat nanti namanya calon kepala sekolah. dan inilah nanti LP2KS akan mengeluarka nomor urut kepala sekolah (NUKS),” ungkapnya.
Dedi mengaku, penjaringan bakal calon kepala sekolah tersebut dilakukan sebagai upaya persiapan Disdik Jabar untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah pada 2021 nanti. Pasalnya, sebanyak 213 posisi kepala sekolah akan kosong pada 2021 nanti dengan berbagai catatan seperti pensiun atau kepala sekolah yang berurusan denga hukum.
“Historinya kita ini ada 213 kepala sekolah yang akan kosong sampai dengan akhir 2021, makanya kita harus menyiapkan bakal calon,” kata Dedi.