BANDUNG – Untuk memastikan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) berjalan sesuai sasaran, Anggota Komisi IV DPRD Jabar Mochamad Ichsan meninjau langsung pelaksanaannya di Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Rabu (18/11).
Menurutnya, programRutilahu diKabupaten Garut yang dananya bersumber dari APBD Pemprov terdapat 40 unit rumah yang akan diperbaiki.
’’ Semuanya tersebar di sejumlah di Kabupaten Garut. Berdasarkan data tersebut, saya secara langsung turun ke lapangan untuk memastikanprogram tersebut diterima masyarakat,’’ jelas Ichsan kepada Jabar Eskpres dalam keterangan rilisnya, (19/11).
Dia menyebutkan, dalam kunjungannya pihaknya sudah mendatangi dua lokasi Rutilahu sebagai sampling berdasarkan pemetaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
’’Jadi setelah dicek memang betul adanya, dan kita pun bertemu sejumlah CPCL dan sudah terbangun pada tahun lalu”ungkapnya.
Ichsan menambahkan, program perbaikan Rutilahu tersebut mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Dan diharapkan setiap tahunnya akan terus didorong untuk dianggarkan agar ditambah jumlahnya.
Dia menyebutkan, sejauh ini untuk satu unit perbaikan rumah Rutilahu diberikan dana sebesar Rp 17,5 juta. Nilai ini dirasakan sangat kurang ideal untuk perbaikan rumah. Sebab, harga bahan material untuk membangun rumah sudah naik.
Kendati begitu, bantuan yang hanya 17,5 juta rupiah sudah sesuai dengan Pergub dan sangat dirasakan karena memang kondisi sebelum pembangunan nampak jelas perbedaannya.
’’Untuk teknis pembangunannya bisa kolaborasi dengan warga dengan asas gotong royong,’’ katanya.
Lebih lanjut Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PKS tersebut menyatakan, sesuai dengan janji gubernur terkait perbaikan 20.000 Rutilahu pertahun. Namun untuk 2021 direncanakan meningkat menjadi 30.000 unit perbaikan Rutilahu.
“Insyallah pada 2021 akan ada target pembangunan sekitar 30.000 unit karena menggantikan unit yang belum terealisasi pada tahun 2020,’’pungkas dia. (yan)