BANDUNG – Koordinator Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) KH Luqman Hakim mengatakan pelaksanaan diklat angkatan 2020 tahap kesatu ini berbeda dengan diklat pada angkatan 2019 lalu hanya 2 hari 1 malam. Namun, diklat tahun 2020 bertambah menjadi 3 hari 2 Malam, sebagai bentuk syukur terhadap nikmat.
Ia menyampaikan, angkatan 20 diikuti 9 kota/kab di Jabar 243 orang. Angkatan perdana ini agak berbeda dengan diklat angkatan 2019 hanya 2 hari 1 malam, maka sebagai bentuk bersyukur terhadap nikmat. Maka diangkatan 2020 ini diklat ditambahkan 3 hari 2 malam.
“Diklat ini semata mata ikhtiar agar bertambah keilmuan dan memberikan semangat terhadap bangsa kecintaan indonesia. Sebab, dalam diklat ini banyak materi yang akan disampaikan,” ucap KH Luqman dalam sambutnnya di Bandung, Kamis malam (12/11).
Dikatakan Luqman, program Sadesha ini merupakan pertamakalinya di Indonesia. Sehingga harus menjadi inspirasi untuk provinsi lain untuk menggas program ini.
“Program ini bisa kita cari di google, insyaAllah satu satunya diindonesia dan di dunia, kita brsyukur punya Jabar yang memberikan apresiasi dab memiliki komitmen terhadap Al Quran,” katanya.
Iapun menjelaskan bahwa program Sadesha ini sama persisnya dengan yang dilakukan Rasulullah sejak dulu. Sebab, rosul pun pernah mengerimkan ahli Quran.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) JQHNU Jabar KH Cecep Abdullah Syahid mengatakan program sadesha ini merupakan amanat dari Gubernur kepada JQH.
Kyai Cecep mengungkapkan, JQH berdiri sejak tahun 1950 Masehi atau 1370 Hijriah untuk mengkordinir semua hafidz dan Qori diseluruh indonesia .
“Alhamdulillah dibawah naungan NU sampai sekarang tetap eksis karena memang terdapat satu kolaborasi sinergitas para ulama dan umara di sadesha ini,” ungkapnya.
“Hal ini bisa digali sebaik baiknya maka jabar akan menjadi juara lahir batin,” tutup Cecep. (win/yan)