Selain itu, pemerintah desa merupakan ujung tombak seluruh program yang diusung oleh pemerintah pusat. Kang Uu menjelaskan, program pemerintah pusat akan diteruskan ke pemda provinsi, lalu dilanjutkan ke pemda kabupaten/kota dan berakhir di tingkat desa/kelurahan. Oleh perangkat di desa/kelurahan itulah, masyarakat dapat menerima atau merasakan efektivitas program pemerintah.
“Desa ujung tombak pembangunan, ujung tombak realisasi segala program-program pembangunan. Karena itu dengan kita peduli desa, maka kita peduli NKRI, membangun desa, berarti kita membangun nusantara,” tutur Kang Uu.
Sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini pun meminta para kepala desa untuk mengawasi dana yang masuk ke desa dan mengelola keuangan dengan sebaik- baiknya.
“Manfaatkan anggaran dengan pemanfaatan yang sebaik-baiknya, juga perhatikan urusan administrasi juga dengan sebaik-baiknya. Sehebat apa pun pemanfaatannya (anggaran), kalau administrasinya kurang maka akan identik dengan pelanggaran. Begitu juga sebaliknya. Karena itu kepala desa mohon agar administrasi dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan,” ucap Kang Uu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD Apdesi Jabar Anwar Sadat menekankan arti penting membangun soliditas dan sinergitas antara pemerintah provinsi dan desa.
“Jangan sampai ada gap antara kepala desa dan perangkat. Kita harus bersatu padu, menyamakan visi-misi dalam mewujudkan desa yang mandiri dan berkeadilan,” ujar Anwar.
“Lewat Saba Desa, dibangun soliditas kekompakan para kepala desa. Mudah- mudahan Apdesi Jawa Barat bisa lebih jaya, berkembang, bisa jadi jembatan para kepala desa menampung aspirasi dan mengembangkan potensi yang ada di desa,” katanya. (yan).