Aniaya Warga, Dua Anggota Geng Motor Dibekuk Polisi

SUMEDANG – Kawanan geng motor kembali beraksi mela­kukan tindak kekerasan di wilayah Kecamatan Conggeang dan Kecamatan Buahdua, Minggu (1/11) dini hari.

Setidaknya dua orang war­ga terluka akibat aksi brutal geng motor tersebut.

Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto men­gatakan dua orang anggota geng motor tersebut berhasil dibekuk jajaran Polsek Buah­dua. Kedua tersangka pada mulanya memiliki niat untuk balas dendam terhadap geng motor lainnya.

”Namun, keduanya salah sa­saran. Mereka menganiaya dua orang warga di Conggeang dan Buahdua,” kata Kapolres ke­pada wartawan, Selasa (3/11).

Akibatnya, kata dia, warga yang tengah nongkrong dan tidak tahu apa – apa itu men­jadi korban kebrutalan ang­gota geng motor tersebut. Satu orang mengalami luka di kepala dan satu orang men­galami luka lebam di tangan akibat dipukul balok kayu.

”Seorang warga yang men­galami luka lebam di tangan dianiaya saat mandi di wisata Cipanas Sekarwangi. Semen­tara, satu orang lagi yang men­galami luka dibkepala dianiaya di wilayah Dusun Cigalagah Desa Cilangkap Kecamatan Buahdua,” jelasnya.

Dijelaskan, pihaknya ber­hasik mengamankan delapan orang anggota geng motor. Namun yang terbukti mela­kukan penganiayaan hanya dua orang.

Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit se­peda motor, balok kayu, dua buah jaket sweter dan celana jeans serta dua buah helm.

”Kita kenakan pasal 170 ayat 1 KUHP subsider pasal 351 ayat 1 dengan ancaman hukuman lebih dari lima ta­hun,” katanya.

Salah seorang warga yang juga menjadi korban, Hendi Junaedi (32) menuturkan, saat kejadian dirinya sedang be­rada di bengkel temannya di Dusun Cigalagah Desa Nagrak Kecamatan Buahdua.

Dia mendapat informasi dari temannya bahwa kawanan geng motor tersebut melaku­kan pengrusakan sepanjang di jalan menuju Buahdua.

”Saya dapat telepon dari teman kalau ada geng motor menuju Buahdua sambil bawa samurai. Saat sampai sini (Cigalagah) saya tanya mereka mau ke mana, me­reka tidak jawab,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Hendi, para pelaku juga melakukan perusakan di bengkel warga, dan mengancam pemilik bengkel sambil mengacung­kan senjata tajam berupa celurit dan pedang. ”Mereka merusak enam motor yang sedang diparkir di bengkel, kemudian mengancam pe­milik bengkel pakai samurai sama celurit,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan