SUMEDANG – Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumedang H Agus Jaenudin SSi MPd singgung terkait cara pembelajaran di sekolah secara daring dari rumah.
Dia berharap agar sekolah dan siswa bersabar menunggu sampai ada instruksi lebih lanjut dari pemerintah untuk pembelajaran tatap muka.
“Kepada sekolah-sekolah harap bersabar dulu, untuk saat ini tetap masih harus melaksanakan imbauan pembelajaran yang diedarkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. Seperti pembelajaran daring, home visit, pemberian modul, pembelajaran berbasis project dan lainnya selama pembelajaran tatap muka belum dibolehkan,” ujar Agus didampingi Sekretaris Dewan Pendidikan H Timbul, Jumat (16/10).
Terkait munculnya banyak keluhan dari masyarakat, terutama dari para orang tua siswa yang mengeluhkan pembelajaran daring dari rumah yang dirasakan para orang tua siswa terlalu merepotkan, Agus menjelaskan. Menurutnya, pihaknya sudah banyak menerima laporan dan keluhan tersebut.
Dia sendiri memprediksi hal itu akan terjadi sejak jauh jauh hari. Karena, memang jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka dinilai masih lebih baik daripada pembelajaran daring.
”Sehingga, terjadilah keluhan tersebut berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat kita yang beraneka ragam. Ini cukup dirasakan bagi masyarakat menengah ke bawah,” ucapnya.
Dirinya, sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumedang berharap agar sekolah dalam menyampaikan materi pembelajarannya jangan disamakan ketika pembelajaran tatap muka. Termasuk, materi yang disampaikan harus sesuai target belajar siswa sebagaimana dalam kurikulum.
Apalagi, kata dia, dalam kondisi pandemi materi pembelajaran tidak perlu 100 persen tersampaikan. Terpenting, inti-inti dari pembelajaran tersampaikan.
”Intinya, dalam memberikan pembelajaran harus terencana, terlaksana dan terevaluasi secara maksimal,” tegasnya.
Sebagai bentuk persiapan pembelajaran tatap muka, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumedang juga mengingatkan kepada sekolah-sekolah untuk melengkapi sarana prasarana yang menunjang penerapan Protokol Kesehatan.
“Seperti menyediakan tempat cuci tangan tambahan bagi siswa dan guru, membuat poster atau spanduk imbauan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” jelasnya. (uya)