Kendati jumlah penduduk yang diajukan cenderung besar, namun vaksinasi dilakukan bertahap. Pada tahap pertama, vaksin diberikan pada mereka yang bertugas di garda terdepan yakni para tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bertugas di fasilitas Kesehatan.
Kemudian petugas pelayanan publik, termasuk TNI/POLRI.
“Pertimbangannya karena mereka menjadi pihak yang paling berisiko tertular,” ucap dia. Meski begitu, Alamsyah belum dapat memastikan kapan vaksinasi dapat dilakukan. Menurutnya, jadwal pemberian vaksin mengikuti arahan, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Selain menunggu kepastian jadwal vaksinasi, pihaknya ini tengah mempersiapkan sarana dan prasarana vaksin. “Termasuk tenaga vaksinator atau petugas yang bertugas memberikan vaksin, itu tengah dipersiapkan,” ucap dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, secara keseluruhan terdapat 29.961.514 jiwa yang dialokasikan menjalani vaksinasi. Jumlah tersebut merupakan 60 persen dari keseluruhan penduduk Jabar yang mencapai 49.935.858 jiwa.
Dari jumlah tersebut, Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan alokasi vaksin terbanyak, yakni mencapai 3.652.939 jiwa. Terbanyak kedua yakni Kabupaten Bekasi dengan 2,3 juta jiwa dan Kabupaten Bandung dengan 2.298.903 jiwa. (uzi/har/red)