NGAMPRAH – Bupati Aa Umbara Sutisna meninjau progres program padat karya pertanian hasil kerjasama Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kementerian Tenaga Kerja yang melibatkan masyarakat serta petani terdampak Covid-19.
Kunjungan yang dilakukan pada Jumat (9/10) ke lahan garapan yang berada di kawasan kompleks Pemda KBB, Aa Umbara menyebutkan dari total 10 hektare (Ha) yang akan dipakai kini sudah sekitar 6 Ha yang digarap.
Nantinya komoditas sayuran dan kacang edamame yang ditanam warga KBB, hasilnya bisa dimanfaatkan oleh petani, dijual, atau ditanam lagi untuk menunjang kehidupan.
“Ini kan programnya untuk pemulihan ekonomi, tapi saya kepikiran untuk mengintegrasikan konsep pertanian dengan wisata,” ucapnya.
Dirinya melihat dengan potensi lahan pemda yang masih belum dipakai, maka bisa dimaksimalkan untuk kegiatan pertanian serta wisata edukasi seperti peternakan, pertanian, hortikultura. Itu sangat mungkin karena lahannya sangat luas, yakni 55 Ha yang belum termanfaatkan.
“Konsep jelasnya, nanti Senin kita adakan rapat bersama dinas terkait. Seperti Disnaker, Pertanian, Peternakan, Disparbud, LH, PUPR, dan Dishub, biar semua saling terintegrasi,” ujarnya.
Tujuan jangka pendeknya, sambung dia, bisa membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Sedangkan jangka panjangnya bisa menjadi daya tarik wisata, menarik minat orang untuk datang.
“Terlebih ini lokasinya berdekatan dengan kantor pemda dan aksesnya juga mudah. Jadi sebisa mungkin akan dimanfaatkan untuk masyarakat KBB,” bebernya.
Menurutnya, view di kawasan tersebut sangat bagus sehingga bisa menjadi objek wisata di kawasan Ngamprah. Padahal di hampir semua kecamatan di KBB punya objek wisata ikonik, sementara Ngamprah hingga kini belum ada. Jadi bisa dipadukan antara pembangunan pemda, gedung dewan, pertanian, peternakan, dan juga wisatanya.
“Nanti juga ada evaluasi untuk pertaniannya, mana yang lebih untung, kacang edamame yang sudah ada buyer ataukah sayuran. Bisa dilihat sekitar 2-3 bulan kedepan,” ucapnya. (mg6/yan)