Toh sekarang ini jutaan pemilih sudah mencoblos kartu suara. Agar bisa segera dikirim lewat pos.
Sebelum debat pertama pun sudah lebih 1 juta orang yang mencoblos. Mereka memang siaga lebih awal. Terutama sejak ada pemberitahuan bahwa sangat mungkin pihak pos tidak bisa kirim kartu suara tepat waktu. Perusahaan pos di sana lagi melakukan efisiensi besar-besaran.
Trump bukan pemimpin negara pertama yang terkena Covid-19. Presiden Brasil pun pernah kena. Dan sembuh. Hanya Trump ini sudah 74 tahun. Dan badannya gemuk. Tapi seorang presiden –apalagi Amerika Serikat– akan mendapat perlakuan medis yang terbaik di jagat raya. Kalau Trump mau nurut dokter.
Masalahnya Trump ini lagi stres. Di semua jajak pendapat, ia kalah dari Joe Biden. Apalagi, opini setelah debat capres kemarin menjadikannya bulan-bulanan.
Tapi, itu gambaran di media mainstream. Atau di medsos –yang bisa direkayasa itu. Dulu pun Hillary Clinton juga diunggulkan. Bahkan unggul beneran. Toh kalah di capaian jumlah kemenangan dapil.
Apalagi, Trump sendiri ternyata mengajarkan sebaliknya. Menurut Trump, ia-lah yang memenangkan debat itu. Demikian juga, katanya, hasil jajak pendapat yang khusus memonitor debat itu.
Ya sudah. Di Indonesia sendiri ada juga pembaca yang yakin Trump menang. Terutama pembaca Indonesia yang percaya tukang ramal sekelas Wirang Birawa.
Kini Trump harus istirahat dari kerumunan. Padahal, itu yang ia banggakan. Ia biasa sampai mengabaikan protokol: kerumunan itu berbahaya. Bahkan, ia mengejek Biden. Yang kampanyenya sepi.
Ketika Biden beralasan itu justru yang benar, Trump menukas dengan sinis: itu karena tidak laku. Beda dengan dirinya. Yang terus dielu-elukan massa.
Hicks sendiri barangkali bisa segera pilih. Bukan karena sangat cantik dan atraktif, tapi umurnya baru 31 tahun. Dia juga terlihat pandai menjaga badan.
Waktu masih tinggal di tempat kelahirannyi di Connecticut, Hicks juga tinggal di Manhattan. Pulang pergi. Itu karena Hicks bekerja di Manhattan. Yakni di Gedung Trump. Menjadi staf di perusahaan milik Trump: Trump Organization.
Hicks mulai bekerja di situ pada 2015. Yakni, saat Hicks berumur 25 tahun. Hari itu, di kantornya itu, ”Trump melihat saya,” ujar Hicks.