Peringati Hari Kontrasepsi, BKKBN Jabar Layani 40.787 Akseptor

Herman menilai pe­layanan serentak jilid II memiliki dua tantan­gan sekaligus. Pertama, pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Selama pasa pandemi, sejumlah fasilitas kesehatan mem­batasi pelayanan. Kedua, pendeknya jeda antara jilid I dan jilid II pelayan­an serentak. Terlebih, Jawa Barat selama ini dikenal sebagai Ratu Suntik se­jalan dengan tingginya dominasi penggunaan kontrasepsi jenis suntik. Sementara pelayanan ser­entak Hari Kontrasepsi khusus melayani IUD dan implan.

“Capaian ini menunjuk­kan keinginan masyarakat untuk ber-KB masih cu­kup tinggi. Alhamdulillah kekhawatiran awal tidak terbukti,” ujar Herman.

Di sisi lain, Herman mengingatkan bahwa kontrasepsi menjadi leb­ih dari sekadar alat un­tuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi bertujuan mewujudkan kehidupan reproduksi sehat agar terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan serta kesaki­tan dan kematian karena kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat atau dekat, dan terlalu sering atau banyak.

“Kesehatan reproduksi yang baik merupakan sebab dan akibat dari upaya per­encanaan hidup yang baik. Jika kesehatan reproduksi dapat dijaga dengan baik, maka kualitas hidup ke­luarga secara umum juga dapat ditingkatkan,” ung­kapnya.

Sementara itu, Koordina­tor Bidang KB dan Kes­ehatan Reproduksi BKKBN Jawa Barat Pintauli Siregar menjelaskan, selain pe­layanan serentak, perin­gatan Hari Kontrasepsi Se­dunia diisi sejumlah agen­da. Antara lain peluncuran aplikasi Klik KB, sertifikasi kompetensi bidan terla­tih, lomba covering jingle BKKBN “Berencana Itu Keren”, penyelenggaraan sejumlah webinar, lomba Senam Sajojo dan Sajojo Serentak, dan peresmian Tugu Kontrasepsi di Ku­lonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pintauli menjelaskan, peringatan Hari Kon­trasepsi Sedunia bertujuan meningkatkan komitmen dan dukungan dari pe­mangku kepentingan, pro­vider medis, mitra kerja, dan masyarakat dalam mendukung pencapaian program Bangga Kencana. Secara khusus, bertujuan meningkatkan pengeta­huan dan wawasan terkait pelayanan KB dan kes­ehatan reproduksi yang berkualitas. Juga menin­gkatkan komitmen dan kesertaan PUS dalam pro­gram KB.

“Peringatan Hari Kon­trasepsi juga bertujuan meningkatkan komitmen dan dukungan stake hold­ers, provider medis, mi­tra kerja untuk percepa­tan pencapaian program Bangga Kencana secara menyeluruh. Karena itu, kami mengembangkan tema khusus yang dise­laraskan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan