LEMBANG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/9/2020) menyebabkan banjir di depan Pasar Panorama Lembang.
Air berwarna hitam diperparah dengan sampah yang berserakan meluber ke jalan dari saluran drainase yang tak mampu menampung debit air dan curah hujan tinggi sejak pukul 15.00 WIB.
Warga di sekitar Pasar Panorama Lembang Wawan Saepudin, mengatakan banjir tersebut terjadi karena saluran drainase di depan pasar terlalu kecil. Belum lagi sampah yang dibuang ke drainase membuat saluran tersumbat.
“Banjirnya itu karena drainase tersumbat sampah dan memang ukurannya kurang ideal. Banjirnya sekitar 50 centimeter, terus banyak sampah juga,” ujar Wawan.
Air banjir tersebut mengeluarkan bau tak sedap karena bercampur dengan limbah dari pasar. Pengendara motor yang melintas terpaksa mengangkat kaki demi menghindari cipratan air yang bisa membuat gatal.
“Kita coba bersihkan sampahnya biar banjir tidak semakin parah. Kalau semakin parah, lalulintas bisa macet total, sekarang saja macetnya cukup panjang. Kasihan juga pengendara, karena banjirnya bikin gatal,” bebernya.
Selain di Panorama, banjir juga terjadi ruas Jalan Maribaya, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, KBB. Penyebabnya sama, yakni akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
“Banjir juga, tapi enggak terlalu parah, paling hanya 20 centimeter. Memang kalau di Jalan Maribaya ini drainasenya sangat buruk, bahkan terhalang rumput dan bebatuan jadi tidak bisa menampung air,” ungkap Eko Setiono, warga setempat.
Selain itu, hujan turut menyebabkan adanya dahan pohon yang patah tepat di depan SMPN 1 Lembang hingga menimpa motor yang terparkir. Beruntung motor tak mengalami kerusakan cukup parah.
“Tadi juga ada dahan pohon yang patah terus menimpa pohon. Memang cukup rawan juga kalau musim hujan. Ya kami minta pemerintah memotong dahan pohon yang rapuh, karena berbahaya buat pengendara,” terangnya. (mg6/yan)