SOREANG – Warga Kabupaten Bandung yang memiliki hak pilih, saat ini masih banyak yang belum mengetahui tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sehingga kondisi ini dikhawatirkan akan mengurangi angka partisipasi dalam pelaksananya nanti.
Menanggapi hal ini PLH Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, kondisi ini seharusnya menjadi bahan evaluasi KPU untuk mencari cara yang inovatif dan kreatif dalam menyosialisasikan Pilakda di tengah Pandemi Covid-19.
’’jadi sekjarang pertanyaannya, apakah sosialisasi tersebut benar-benar sampai ke masyarakat atau tidaknya?,’’ujarnya kepada Jabar Ekspres ketika dihubungi, Jumat, (25/9).
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Bandung akan mencoba memberikan masukan agar informasi Pilkada sampai kepada masyarakat.
Tisna menuturkan, selama ini KPU Kabupaten Bandung sudah mendapatkan anggaran yang cukup untuk menyelenggarakan Pilkada. Termasuk untuk anggaran sosialisasi.
“Kita sudah realisasikan, tinggal kita melakukan evaluasi hasilnya seperti apa. Secara berjenjang,” ucapnya.
Dia juga berharap dengan adanya hibah anggaran tersebut, KPU Kabupaten Bandung dapat memaksimalkan sosialisasi Pilkada agar bisa sampai ke masyarakat.
“Metodenya bisa dalam bentuk media sosial, tatap muka dan segala bentuk yang dimungkinkan untuk sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Tisna juga meminta semua pihak untuk menjaga kondusifitas saat Pilkada, agar bisa melanjutkan pembangunan dan kemajuan Kabupaten Bandung.
“Tentu saja dalam gelaran pesta demokrasi itu, ada yang menang dan ada yang kalah. Saya berharap, bagi pasangan calon yang nanti menjadi pemenang Pilkada Kabupaten Bandung ini, bisa terus merangkul semua pihak. Sedangkan, pasangan calon yang kalah, diharapkan bisa terus berkontribusi untuk membangun Kabupaten Bandung dengan bentuk yang lain,” jelasnya.
Tisna pun menerangkan, semangat untuk berdemokrasi diantara masing-masing orang, itu pasti berbeda. Tapi, tutur Tisna, pada hakikatnya semua orang ingin memilih pemimpin yang terbaik untuk Kabupaten Bandung. Untuk masyarakat, Tisna berpesan meskipun berbeda pilihan tapi tetap bersaudara.
“Dengan adanya pilihan yang berbeda tersebut, tidak perlu menjadi akar perpecahan dan permusuhan,” terangnya.
Tisna percaya, berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, Pilkada 2020 bisa dijalankan dengan aman, tanpa ekses. Dirinya juga mengajak masyarakat, bahwa pada tanggal 9 Desember 2020, akan dilaksanakan tahapan pencoblosan Pilkada, yang diikuti oleh tiga pasangan calon.