KOMISI VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamuluddin dan Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Jenpino Ngabdi.
Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi VII Fraksi PKB Marthen Douw marah, karena kecewa tidak hadirnya Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. Bahkan dirinya sempat menggebrak meja saat rapat dan meminta agar pimpinan rapat menjadwalkan ulang rapat dengan holding tambang BUMN MIND ID dan PTFI.
“Ini ada satu perumpamaan, misalnya rambutan di rumah saya terus dipanen tetangga saya, marah tidak? Marah. Sama pula seperti Freeport dan Inalum ini pimpinan. Mohon jadwalkan, ujarnya, Kamis (27/8).
Marthen mengaku sedih melihat kondisi Papua. Pasalnya, angka kemiskinan di Papua menjadi angka kemiskinan tertinggi. “Yang paling miskin Papua, pedih sungguh mati, Tuhan, saya pedih, sakit. Tolong pimpinan pemerintah Papua, Papua Barat juga dihadirkan,” ucapnya.
Sebagai wakil rakyat, dirinya mengaku sakit hati atas kondisi yang menimpa Papua. “Sakit saya DPR dewan perwakilan, wakilnya rakyat Papua Indonesia, Sabang sampai Merakue. Tapi sabar dulu mau yang lain, rumah saya belum aman baru saya keluar,” ungkapnya.
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno selaku pimpinan rapat mengatakan Komisi VII akan menjadwalkan kembali pertemuan dengan MIND ID dan PTFI.
“Kita masih 8 hari kerja di akhir sidang pertama ini. Nanti kita jadwalkan MIND ID hadirkan seluruh jajaran Freeport kita minta hadir lengkap dengan agenda komprehensif,” tutupnya.(jp/sri)