Megawati: Kalau Tidak Bela Kaum Perempuan, Ya Saya Pecat

JAKARTA-Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan, dirinya tidak akan segan-segan melakukan pemecatan terhadap kadernya jika tidak berpihak kepada kaum perempuan. Pasalnya, angka tindak kekerasan terhadap perempuan saat ini samakin besar.

“Angka kekerasan terhadap perempuan dengan anak itu semakin besar. Lah kalau saya dengar begitu terus siapa yang buat kekerasan? Dengan segala hormat saya kepada para kaum laki, ternyata yang melakukan kekerasan itu kaum laki,” ujar Megawati saat memberikan pengarahan pada Sekolah Partai Gelombang II Calon Kepala Daerah secara virtual, Jakarta, Rabu (26/8).

“Kalau kalian perempuan, kalau tidak bela kaum perempuan ya saya pecat. Gampang saja. Terserah saya,” tambahnya.

Menurut Megawati, negara tidak akan menjadi besar jika laki-laki dan perempuan tidak saling mengasihi dan melengkapi. Pemilik nama lengkap, Diah Permata Megawati Setiawati Sukarnoputri itu mencontohkan laki-laki dan perempuan bagaikan sepasang burung. Harus tetap kompak.

“Artinya memang mesti sama-sama laki-laki dan perempuan,” katanya.

Megawati juga mengingatkan kepada kadernya, jika ada di keluarganya yang berjenis kelamin perempuan yang menjadi korban kekerasan. Maka sudah pasti tidak akan rela.

“Kalau sampai keluarga sendiri itu dibegitukan, apalagi sama rakyat yang seharusnya di tolong, betul apa tidak,” tuturnya.

Lebih lanjut, Megawati juga menceritakan betapa dirinya bangga atas didikan orang tuanya yang tak membeda-bedakan perempuan dan laki-laki. Sehingga hal ini perlu dicontoh kepada seluruh kadernya.

“Saya bangga pada orangtua saya karena memberikan kami yang perempuan tidak ada perbedaan dengan laki. Masing-masing disuruh ambil yang kamu ambil. Tidak ada perbedaan dengan saudara lakinya,” ungkapnya.

Diketahui, ‎berdasarkan data dari Komnas Perempuan, ada 1.299 kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk anak perempuan, sepanjang Maret hingga Mei 2020. Data ini ditemukan dalam  kajian kualitatif Komnas Perempuan tentang situasi layanan bagi perempuan korban kekerasan maupun pendamping korban di masa pandemi Covid-19.

Menurut Komnas Perempuan, kekerasan psikis dan fisik masih mendominasi di ranah privat, sedangkan kekerasan seksual masih tinggi di ranah publik dan negara. Kajian ini menemukan kekerasan terhadap perempuan berbasis online yaitu sebanyak 129 kasus atau sebanyak 11 persen yang didominasi pengancaman bernuansa kekerasan seksual.‎ (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan