CIKALONGWETAN – Beredar video di media sosial instagram yang menunjukkan adanya pencemaran aliran Sungai Cileuleuy, di Kampung Sukamanah, Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.
Aluran sungai tersebut diduga tercemar limbah kontruksi yang membuat warna air jadi keruh kecoklatan. Warga pun mengeluhkan terjadinya pencemaran tersebut.
“Iya ada pencemaran di Sungai Cileuleuy, jadi airnya berubah jadi keruh padahal biasanya lebih jernih. Apalagi airnya juga kan dipakai kebutuhan warga,” ungkap Syarif, warga setempat, Selasa (18/8).
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar, Meiky W Paedong menyoroti adanya pencemaran air Sungai Cileuleuy yang diduga berasal dari limbah proyek terowongan kereta cepat di sekitaran permukiman warga.
“Setelah ditelusuri ternyata pencemarannya berasal dari proyek terowongan kereta cepat. Kuat dugaan limbah cair mengandung semen dibuang langsung ke Sungai Cileuleuy,” ujar Meiky.
Informasi yang diterima pihaknya dari warga sekitar, air sungai itu merupakan sumber utama warga yang digunakan untuk budidaya ikan, mandi, hingga mencuci pakaian.
“Warga mengeluhkan sumber air untuk kebutuhan mandi dan mencuci mereka berubah warna dan mengandung semen. Apalagi mereka juga membudidayakan ikan yang airnya bersumber dari situ,” bebernya.
Kejadian itu berpotensi sebagai pelanggaran yang disengaja sehingga mesti dilakukan penindakan secara tegas. Apalagi kejadian itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Pihaknya pun berharap, dari kejadian itu mendorong instansi-instansi terkait bisa bertanggungjawab lalu segera mengambil tindakan cepat dan tepat.
“Kami berharap pihak KCIC harus bertanggungjawab atas kerugian dialami warga. Mereka sudah mengeluhkan, tapi tidak pernah ditanggapi. KLHK juga harus segera meninjau ke lokasi, ” katanya. (mg6/yan)