SOREANG – Minimnya sosialisasi terkait tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 mendatang kepada masyarakat, menjadi PR berat bagi KPU Kabupaten Bandung. Sebab, kondisinya di masa pandemi covid-19.
Hal tersebut dikatakan Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya, menurutnya, perlu disampaikan kepada masyarakat. Seluruh tahapan Pilkada di tengah pandemi, tantangannya jauh lebih berbeda dengan tahun 2015.
” Ini menjadi tantangan berat bagi penyelenggara Pilkada serentak. Sebab, tahapannya berbeda dengan pelaksanaan pilkada sebelumnya. Kebetulan saya ikut mengawal beberapa kali Pilkada,” kata Agus kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, secara umum semua hal yang dilakukan dan dilaksanakan dalam sosialisasi tahapan pilkada sudah menjadi kewajiban KPU. Namun, dengan pelaksanaan tahapam Pilkada di tengah pandemi. Pihaknya, harus memastikan seluruh tahapan itu. Selain memastikan sosialisasi tahapan pilkada dengan sehat dari penyebaran covid-19.
” karena sekatang masih masa pandemi, sehingga harus menjaga kesehatan. dan sehat itu kan ada aturannya, misalnya sosialisasi pertemuan tatap muka dibatasi tidak boleh lebih dari sepertiga kapasitas harus menjadi kebiasaan baru bagi kami,” jelasnya.
Agus mengatakan, dengan pelaksanaan tahapan pilkada dibatasi karena masa pendemi menjadi tantangan. Sebab, semua tahapan sampai pelaksanaan nanti harus diketahui semua masyarakat Kabupaten Bandung. Artinya, tantangan itu semua bukan hanya kepada KPU. Tapi semua lembaga penyelenggara Pilkada dan Pemerintah
”Semua harus terlaksana, baik sosialisasi pilkada juga sosialisasi penerapan protokol kesehatan saat pilkada. Tantangannya adalah bagaimana, dua hal tersebut terlaksana dengan maksimal,” tuturnya.
Agus menambahakan, kedua hal tersebut tidak boleh dipilih salah satu. ”Jadi kita tidak hanya membicarakan tahapan Pilkada saja dengan mengabaikan Protokol atau karena protokol kemudian kita tidak bisa. Jadi kita harus bersamaan melaksanakan keduanya,” akunya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan dengan dibatasi sosialisasi tahapan pilkada dengan sistem tatap muka. Maka, pihaknya nanti akan bekerja sama dengan partisipasi rekan-rekan media untuk senantiasa memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
”perlu disampaikan bahwa, tahapan pilkada harus diketahui warga Kabupaten Bandung. Intinya begini lah, meski pilkada masa pandemi masyarakat tidak perlu terlalu takut yang berlebihan terhadap konflik sehingga kemudian tidak berpartisipasi di di Pilkada,” ujarnya.