Bupati Bandung merasa kehilangan atas kepergian orang terdekat Almarhum Teddy Kusdiana. Di matanya Almarhum sosok pekerja keras dan sering memberikan gagasan untuk kemajuan Kab. Bandung. Selama menjabat Sekda, peran Almarhum sangat menonjol dalam menata pelayanan publik di Kabupaten Bandung.
Wisnu Pradhana, Kabupaten Bandung
Air mata Hesti Indraputri tak kuasa dibendung. Meski terlihat tegar, tatapan matanya berkaca-kaca ketika melihat sang suami tercinta masuk ke liang lahat.
Almarhum Teddy Kusdiana baginya adalah sosok seorang suami bertanggungjawab. Sudah 25 tahun menemani biduk rumah tangga sehingga sulit dilupakan begitu saja.
Kesunyian dan isak tangis mewarnai prosesi pemakaman Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung yang sangat supel dan humoris itu pergi untuk selama-lamanya.
Kerabat, rekan kerja dan orang orang terdekat larut dalam kesedihan mendalam. Sebab, Seminggu lalu Almarhum masih semangat memberikan motivasi kepada Aparatur Negeri Sipil (ASN) di Kabupaten Bandung.
Teddy Kusdiana meninggal dunia pada Rabu (5/8) sekitar pukul 06.15 WIB. Akibat penyakit jantung yang dideritanya, dia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung.
Peda pukul 10.15, keluarga dan pelayat mulai beranjak dari tempat duduknya. Jenazah almarhum ditempatkan ke keranda untuk di salatkan di masjid dekat rumah.
Tidak begitu lama, Bupati Bandung Dadang M Naser datang bersama rombongan. Orang nomer satu di Kabupaten Bandung itu merasa sangat kehilangan. Baginya, Almarhum adalah sosok yang memiliki semangat bekerja. Teman diskusi.
Semasa hidupnya, Almarhum sangat dekat dengan seluruh ASN dari berbagai golongan jabatan. Bahkan, Almarhum tak segan untuk memberikan contoh agar diikuti oleh bawahannya.
Dengan nasihatnya semasa hidup, membangkitkan semangat kerja para ASN. Bahkan, melahirkan berbagai ide dan gagasan untuk inovasi.
“Kita sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Jatah usia sudah ditentukan oleh yang kuasa. Setiap yang hidup pasti melepas nyawa. Atas nama Pemkab Bandung, pribadi, dan rekan mengucapkan bela sungkawa,” ungkap Dadan Naser terbata-bata.
Kini sosok pekerja keras itu sudah tiada. Almarhum turut memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan Kabupaten Pemkab Bandung.
’’Baliau itu cerdas, loyal, dan pekerja keras. Mudah-mudahan nanti yang menggantikan akan mengikuti jejak almarhum,” ucapnya.