SOREANG -Para Bakal Calon yang mengikuti penjaringan internal menyayangkan sikap DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung yang berubah haluan dari koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke koalisi baru. Terlebih koalisi baru tersebut tak mengusung bakal calon dari Demokrat sendiri. Diketahui, DPC Demokrat pecah kongsi dengan PKS dan menjalin koalisi baru dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem.
Bakal calon Asep B Kurnia (Aa Maung) mengaku sampai saat ini masih belum percaya sepenuhnya terkait kabar koalisi baru tersebut. Namun jika itu benar, ia menuding bahwa DPC Demokrat Kabupaten Bandung telah mencederai proses demokrasi internal dan mengkhianati aspirasi masyarakat Kabupaten Bandung.
“Partai Demokrat adalah partai besar dengan basis pendukung yang banyak. Demokrat layak mengusung kandidat hasil seleksi internalnya,” ujar Asep saat dihubungi Selasa (22/7).
Menurut Asep, koalisi baru yang tak mengusung kandidat dari internal akan membuat Demokrat sulit mempertanggungjawabkan proses penjaringan yang telah berlangsung kepada publik. Padahal proses tersebut terbilang cukup serius dan tidak mudah bagi para bakal calon yang ikut serta.
Ujungnya, kata Asep, Demokrat akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Khususnya masyarakat yang menjadi pendukung para peserta penjaringan internal, yang sudah memercayakan aspirasi mereka pada partai tersebut.
Asep menambahkan, koalisi dengan partai manapun sah-sah saja dijalin oleh Demokrat. Namun ia menilai seharusnya Demokrat bisa menjadi pemain utama atau pengusung, bukan sekedar pendukung.
“Sebenarnya sudah tepat dan pantas Demokrat melanjutkan kerjasama koalisi dengan PKS yang selama ini telah dibangun. Soalnya bakal calon bupati dari PKS, Gun Gun Gunawan merupakan tokoh yang memiliki ruang paling memungkinkan untuk menang dan kandidat dari Demokrat berpeluang paling besar mendampinginya,” kata Asep.
Sementara itu bakal calon lain, Jane Shalimar mengaku tak mau ambil pusing dengan manuver yang dilakukan oleh DPC Demokrat Kabupaten Bandung. Ia berpikir positif karena yakin bahwa pada akhirnya keputusan koalisi ada di tangan DPP Demokrat.
“Kalau istilah anak muda, ‘iyakan saja biar cepat’. Berhubung saya juga pengurus DPP, jadi selama belum ada keputusan dari DPP maka koalisi di tingkat bawah belum valid. Terlebih belum ada rekomendasi yang pasti keluar dari DPP,” tutur Jane.