NGAMPRAH – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam komunitas, sukarelawan, serta organisasi kemasyarakatan terlibat dalam aksi pungut sampah di seputaran wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (19/7).
Menggunakan alat seadanya, mereka bergotong-royong memungut sampah mulai dari Jalan Tangkuban Parahu hingga berakhir di Alun-alun Lembang lalu kemudian diangkut ke dalam truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan yang juga melibatkan anggota Satgas Citarum Harum ini sengaja dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah timbulnya penyakit. Terlebih, saat ini tengah merebak wabah Covid-19.
”Tentunya kami sangat mendukung kegiatan ini untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan di wilayah Lembang. Terlebih, kegiatan ini juga sejalan dengan program Citarum Harum yang digagas pemerintah,” kata anggota Satgas Citarum Harum, Kopral Carlie.
Meski sudah terpasang imbauan tidak buang sampah sembarangan, tetapi hal itu tidak efektif karena masyarakat masih belum sadar dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Tumpukan sampah rumah tangga seperti plastik bekas makanan dan popok bayi masih beserakan mengotori pinggir jalan sehingga menimbulkan aroma busuk.
Di wilayah Kota Bandung, Carlie mengungkapkan, sanksi bagi pelanggar yang kedapatan membuang sampah sembarang sudah diterapkan. Pelaku biasanya mendapat hukuman membersihkan sampah selama 14 hari, penahanan (kartu tanda penduduk) KTP serta sosialisasi kepada 150 kepala keluarga di sekitar tempat tinggalnya.
”Sanksi ini sebetulnya bagus untuk diterapkan di wilayah Lembang, cuma harus dikomunikasikan dulu dengan pemerintah daerah. Namun pada prinsipnya kita sudah siap menjalankan aturan tersebut,” jelasnya.
Asep Koswara dari komunitas SAR Pasundan mengaku sering ada petugas kebersihan yang rutin melakukan pengangkutan dari tempat pembuangan sampah liar yang berada di Alun-alun Lembang. Namun, selang beberapa hari kemudian sampah kembali menumpuk.
”Sesudah dibersihkan, biasanya ada oknum yang kembali membuang sampah, kebanyakan orang yang melintas pakai mobil atau motor, kalau enggak malam, biasanya tiap subuh. Namun pelakunya sampai sekarang sulit ditangkap,” kata Asep.
Dia menyatakan, tumpukan sampah yang berserakan di wilayah ini dapat menimbulkan citra negatif karena Lembang menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Barat. Menurutnya, penegakan aturan atau sanksi dari Pemda Bandung Barat bagi wisatawan maupun masyarakat yang membuang sampah sembarangan tidak terlalu digubris.