NGAMPRAH– Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP yang dilakukan secara online membuat nyaman pihak sekolah dan dipandang lebih tertib ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya tidak terjadi antrean panjang atau penumpukan orang tua dan siswa yang akan daftar di sekolah. Sebab proses pendaftaran hingga pengumuman akan dilakukan secara online.
“PPDB tahun ini dilakukan secara online. Positifnya suasana jadi lebih tenang, karena di sekolah sepi. Kalaupun ada yang datang satu atau dua, itupun untuk konsultasi,” ungkap Kepala SMPN 3 Lembang, Wawan Kuswandi, Jumat (3/7).
Wawan menyebutkan, pemandangan kontras sangat terlihat di sekolahnya sejak PPDB diibuka pada Senin (22/6/2020). Tidak ada hiruk pikuk atau kegaduhan akibat setiap orang ingin dilayani lebih dulu.
“Saat PPDB masih dilakukan manual, sejak jam tiga pagi biasanya sudah ada orangtua siswa yang antre di depan gerbang sekolah, padahal kasihan juga kalau seperti itu,” terangnya.
Tahun ini, pihaknya menerima siswa baru sebanyak 352. Sedangkan kuota untuk jalur prestasi disiapkan sebanyak 30%, afirmasi 15%, dan jalur perpindahan tugas orang tua atau wali 5%. Siswa pendaftar untuk jalur zonasi yang pendaftarannya ditutup pada Jumat (26/6) tercatat ada 428. Untuk jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan pendaftaran baru akan ditutup hari ini.
“Kalau misalnya ada kuota yang tidak terpenuhi maka akan ditutup oleh jalur lain yang peminatnya banyak. Tujuannya agar siswa dapat diterima dan kuota yang ada terpenuhi,” ucapnya.
Disinggung mengenai tahun ajaran baru, Wawan mengatakan sudah menyiapkan sejumlah tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan thermo gun. Persiapan lainnya dengan menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area sekolah.
“Ini sebagai bentuk pengamanan bilamana sekolah kembali beroperasi, meskipun sampai sekarang belum dipastikan kapan tahun ajaran baru dimulai dan pola pembelajarannya seperti apa,” bebernya.
Di SMPN 3 Lembang, kegiatan belajar mengajar dibagi ke dalam 33 rombongan belajar (rombel). Sementara total siswa kelas 8 sebanyak 396 dan kelas 9 jumlahnya mencapai 443. Jika ditambah dengan kelas 7 angkatan baru maka total siswa bisa mencapai 1.200 siswa.
“Siswa di KBB lumayan banyak makanya untuk pelaksanaan KBM harus diperhitungkan secara tepat, supaya tidak ada penumpukan,” ujarnya.