HIOTW Gambarkan Pekerja Migran Indonesia di Taiwan

BANDUNG – Help Is On The Way merupakan film dokumenter karya Ismail Fahmi Lubis yang sempat menyabet Piala Citra pada 2019 lalu dalam kategori film dokumenter panjang terbaik. Film ini menyuguhkan relalita yang dialami oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang lebih dikenal dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan.

Ismail juga tercatat pernah menyutradarai film Tarling Is Darling. Tak jauh berbeda dengan Help Is On The Way, film tersebut juga sempat meraih nominasi film dokumenter terbaik FFI pada 2017. Film ini juga yang membawa namanya untuk melenggang di Busan Film Festival.

Dalam sebuah kesempatan melalui seminar berbasis virtual, Ismali mengatakan istilah Pembantu Rumah Tangga (PRT) merupakan hal yang sudah melekat di telinga masyarakat Indonesia.

“PRT sudah dekat dengan orang Indonesia, terlebih PRT makin dibutuhkan karena orang-orang sibuk bekerja di luar rumah,” ujar Ismail.

Selain menceritakan kehidupan para PMI di Taiwan, Ismail berharap film ini juga dapat menjadi jembatan baik bagi dua negara, yakni Indonesia dan Taiwan maupun antara PMI dan majikannya. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa film ini juga berusaha meminimalisir pemahaman publik terhadap para PMI yang tak jarang dipersepsikan negatif.

Film yang juga ditayangkan di televisi publik Taiwan pada 7 Mei lalu trurut mengekspos sistem perekrutan, pelatihan, dan penempatan kerja yang marak korupsi serta diskriminasi yang harus dilalui oleh setiap buruh migran Indonesia untuk meraih mimpi keluar dari kemiskinan dengan menjadi pekerja domestik di luar negeri.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Garda Buruh Migran Indonesia, Imam Subali mengakui masih terdapat permasalahan di dalam sistem rekrutmen PMI.

“Semua permasalahan ada pada pola rekrutmen. Para calon PMI tidak mendapatkan informasi yang utuh, kebanyakan hanya memberikan iming-iming saja. Perlu ada peran Kementrian Ketenagakerjaan juga untuk mengedukasi serta memberikan informasi kepada calon PMI secara masif,” ungkap Imam.

Lebih lanjut Imam memaparkan edukasi tersebut bisa meliputi tantangan yang akan dihadapi bilamana nantinya menjadi PMI, kemudian lika-liku menjadi PMI itu sendiri. Pengetahuan tentang undang-undang serta budaya yang terdapat di negara penempatan juga perlu dipahami betul oleh para PMI. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan