BANDUNG – Kebijakan New Normal yang akan diterapkan Pemerintah Indonesia akan memperngaruhi sendi-sendi kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan juga pendidikan.
Sebab, dalam pelaksanaannya harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga, pola pendidikan sekaran harus menyesuaikan dan dibutuhkan pola baru.
Untuk itu pendidikan di masa new normal ini diperlukan suatu formulasi dan inovasi yang baru untuk memberikan rasa aman dan terlindungi dari tertularnya Covid-19.
Menanggapi hal ini HMI komisariat PIPS UPI membuat satu video edukasi terkait formulasi menghadapi fase pedidikan di era new normal yang di publikasikan di Chanel YouTube HMI komisariat PIPS UPI.
Banyak pakar atau pengamat pendidikan yang sudah mengamati pendidikan di masa yang akan datang yang mengalami sedikit banyaknya perubahan baik dalam sistem pendidikan maupun metode dalam melakukan pembelajarannya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Menurut Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP mengatakan, menghadapi fase new normal, pendidikan akan banyak mengalami perubahan. Sehingga diperlukan adaptasi bukan hanya saja anak-anak sekolah yang harus berubah tapi guru dan para orang tua.
’’Jadi sudah tugas pemerintah harus memberikan fasilitas agar semua perubahan ini berjalan secara sistematis dan dapat diterima dengan mudah,’’kata Hetifah dalam siaran persnya yang disiarkan di chanel Youtube Kamis, (11/6).
Dia menjelaskan, ada 3 hal yang harus ditopang dalam pendidikan di era new normal ini di antaranya sarana dan prasarana, peran guru, dan campur tangan pemerintah.
’’Jadi disini peran guru bukan hanya sebagai pendidik tapi juga sebagai orang tua dalam arti yang sebenarnya,’’kata dia.
Selain itu, kepada Kementerian pendidikan dan kebudayaan kita bisa belajar banyak dari negara lain yang melakukan pendidikan di masa new normal ini.
’’mudah-mudahan yang bagus bisa kita adopsi atau bahkan bisa jadi kita menjadi pencipta inovasi baru yang bisa diterapkan di daerah atau di negara lain” ujarnya.
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. M. Solehuddin, M. Pd. M. A mengungkapkan, suka tidak suka, siap tidak siap, bagaimanapun keadaannya, kondisinya dimanapun berada, sekarang kita dipaksa untuk melakukan inovasi pendidikan.