BANDUNG – Operasional Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali membuka pelayanan terhadap pasien non-COVID-19 atau pasien umum. Hal itu setelah menurunnya jumlah pasien korona. Demikian diungkapkan Direktur Utama RSHS Bandung, dr Nina Susana Dewi, kemarin (2/6).
Menurutnya, pembukaan kembali pelayanan terhadap pasien umum, sebagai upaya untuk mempersiapkan new normal dalam waktu dekat. Pelayanan tersebut terbatas hanya kepada pasien rawat inap, rawat jalan dan operasi selektif.
“Terkait dengan informasi bahwa RSHS akan membuka kembali layanan umum, saya sampaikan bahwa memang saat ini kami mengevaluasi trend kasus di RSHS yang turun juga sesuai dengan AKB gubernur Jabar, mengenai kesiapan rumah sakit dalam menghadapi new normal maka kami RSHS sebagai rujukan nasional membuka kembali layanan umum non Covid di RSHS yaitu rawat jalan, rawat inap, operasi selektif dengan tanda kutip selektif dan terbatas,” kata Nina dalam keterangan video resminya, pada Selasa (2/6).
Nina mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan dan memperketat terhadap pencegahan penularan covid-19. Untuk pasien rawat jalan dijinkan hanya didampingi satu keluarga.
Rumah Sakit juga akan memperketat pengawasan dengan melakukan screening terhadap setiap pasien yang akan dirawat. Jika pasien memiliki gejala yang mirip dengan Covid, maka akan langsung dimasukkan ke ruang perawatan infeksi.
“Selektif karena kami akan memperketat tata cara pencegahan mulai dari social distancing, untuk rawat jalan kami lakukan pembatasan pendamping, hanya satu orang keluarga. Kemudian dilakukan screening apabila terdapat gejala yang lebih dari 37.5 celsisus akan kami belokkan ke ruang infeksi khusus dan sebagainya,” ungkap Nina.
Screening juga akan dilakukan terhadap pasien rawat inap, dengan biaya akan ditanggunt oleh RSHS Bandung. Screening juga berlaku bagi keluarga pasien yang akan menunggu pasien, seluruh kelengkapan pencegahan covid harus terpenuhi, harus menggunakan masker dan menjaga jarak. Hal yang sama juga akan dilakukan untuk pasien yang akan dioperasi.
Saat ini kata Nina, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terkait layanan antar jemput pasien non Covid gratis yang berada di luar Kota Bandung. Pihaknya berharap dengan dibukanya layanan pengobatan kepada pasien umum, tidak mengurangi pengetatan terhadap pencegahan penularan Covid-19.