BALEENDAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melakukan rapid tes untuk mengetahui penyebaran dan penularan wabah akibat pandemi covid-19 di kawasan pasar tradisional.
Kepala Disperindag Kabupaten Bandung Popi Hopipah mengatakan, kegiatan tes kesehatan para pedagang pasar tradisional bertujuan untuk mengantisipasi penularan covid-19. Terlaksananya pemeriksaan tahap pertama atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
”Ini tahap pertama, peserta merupakan pedagang di Pasar Baleendah. Sekitar 60 orang menjalani Rapid Test dan 40 orang menjalani swab. Semoga, setelah hari raya nanti bisa dilanjutkan di pasar lainnya,” kata Popi saat ditemui disela-sela kegiatan rapid tes di Pasar Baleendah, Senin (18/5).
Menurutnya, pemeriksaan rapid tes covid-19 di kawasan pasar penting untuk dilakukan. Mengingat di tempat itu banyak orang berkerumun dan berinteraksi. ”Dikhawatirkan di pasar ini ada OTG (Orang Tanpa Gejala) yang bisa menularkan covid-19. Bisa jadi pedagangnya, atau juga pengunjungnya,” jelasnya.
Popi berharap, tes yang dilakukan menunjukkan hasil yang bagus, sehingga bisa menjadi acuannya untuk melakukan tindakan lebih lanjut. ”Kalau saya pantau, di Pasar Baleendah ini protokol kesehatan sudah diterapkan dengan cukup baik. Mudah-mudahan dari hasil tesnya tidak menunjukkan ada yang positif. Sehingga kami tidak perlu mempertimbangkan penutupan pasar atau tindak lanjut lain yang lebih ekstrim,” tuturnya.
Popi menjelaskan, selain melakukan pemeriksaan kepada ratusan pedagang pasar sebagai langkah mengantisipasi penyebaran covid-19. Pihaknya juga melakukan antisipasi penyebaran daging celeng, apalagi jelang perayaan Idul Fitri 1441 H. hasil dari pemantau, ia meyakinkan kepada masyarakat bahwa hasilnya negatif.
”Dari hasil pemantauan, bisa dipastikan daging sapi di sini aman dari oplosan daging babi. Di luar itu kami menemukan beberapa produk makanan menggunakan bahan kimia berbahaya. Kami masih menelusuri, darimana pendistribusiannya,” lanjutnya.
Pemantauan terhadap seluruh kegiatan di pasar, merupakan upaya pihaknya untuk memberikan pelayanan dan keyakinan kepada masyarakat. Bahwa produk yang dijual aman untuk dikonsumsi.
”Namun tentu kami memiliki keterbatasan, oleh karenanya kami mengajak seluruh pihak, untuk segera menginformasikan bila ada permasalahan di lapangan. Alhamdulillah, selama ini koordinasi dan komunikasi antar lembaga dan dengan masyarakat terjalin bagus, dibantu rekan pers juga, semua permasalahan bisa segera ditangani,” Pungkasnya. (yul/rus)