Pertimbangkan Organda untuk Dilibatkan dalam Distribusi Bansos Tahap II

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya akan menampung aspirasi dari Organda untuk dimasukan pada peran dalam keikutsertaan pembagian Bantuan Sosial (Bansos) pada tahap kedua nanti.

“Jadi nanti aspirasi organda akan kami tampung dan carikan peran yang pas sesui dengan kebutuhan pada pembagian bansos pada tahap selanjutnya,” ucap Emil sapaan akrabnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/5).

Iapun menjelaskan bahwa pengeriman barang (bansos) karena melibatkan PT Pos dan Ojek Online karena mamph masuk pada daerah-daerah terpencil dan bisa masuk pada gang-gang perkampungan.

Sedangkan kendaraan roda empat, kata dia, ini tidak mampu banyak di gang-gang tidak bisa msuk oleh kendaraan kendaraan seperti angkot atau hal hal seperti mobil bok.

“Itu makannya PT Pos dan Ojek bisa mengirimkan ke daerah miskin yang rawan miskin berliku-liku masuk pada daerah yang tidak terjangkau oleh kendaraan roda 4,” katanya.

“Tapi kalau ada pola-pola bantuan bisa diberi akses melalui kendaraan roda 4, karena kolaborasi merupakan ciri khas masyarakat dan gugus tugas di Jabar,” tambahnya.

Orang nomor satu di Jabar itu mengatakan bahwa perhari ini bantuan sudah bergerak dari tanggal 15 karena ada dinamika bantuan yang lain belum datang.

“Sekarang bantuan yang lain seperti pemerintah pusat sudah dimulai,” katanya.

Terkait dengan ada wacana mau BLT tunai 100% tap kata dia, hasil survei yang dilakukan Pemprov ada 60% warga masih ingin kombinasi sebagian sembako dan sebagian tunai.

“Nah ini akan kami akan putuskan dengan dewan, jika sesuai dengan aspirasi rakyat, pola jabar tidak akan berubah tapi kalau ada aspirasi yang memungkinan secara kuat, bukan tidak mungkin dilakukan pemberian tunai 100%,” paparnya.

Diberitakan sebelumya, Ketua Pertimbangan DPD Organda Jawa Barat, Aldo Fantinus menilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hanya mengistimewakan para pengendaraa Ojek Online (Ojol) ditengah pandemi Covid-19.

Diketahui sebelumnya, pengendara Ojol bersama pengendaran Ojek Pangkalan (Opang) diajak kerjasama untuk menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang menerima bantuan yang terdampak Covid-19.

Padahal, kata dia, mulai dari angkot, taksi, travel, bus AKDP, AKAP juga bus wisata mengalami drop pendapatan sampai sekitar 100 persen. Sehingga membuat operasional angkutan umum terseok-seok.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan