Harga Bawang Merah di Bandung Barat Mulai Turun

JABAR EKSPRES – Harga bawang merah di Pasar Tradisional Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menurun.

Pantauan di lokasi, harga bawang merah turun dari Rp70 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp40 ribu.

“Alhamdulillah baru beberapa hari ini harga bawang merah turun,” terang salah satu pedagang di Pasar Tradisional Tagog Padalarang, Fitriani (32) kepada wartawan, Senin (29/4/2024).

Menurut Fitriani, turunnya harga bawang merah karena pasokan masuk ke pasar kini normal. Berbeda saat pescalebaran, sulitnya komoditas tersebut membuat harga bawang pun meroket tajam.

“Pedagang bukan hanya melihat stok barang, tetapi mengikuti juga harga pasaran. Kalau murah ya kita jual murah. Kalau naik, ya pasti harganya mahal yang dijual,” katanya.

Meski mengalami penurunan, Fitriani mengaku, data beli masyarakat saat ini terhadap bawang merah masih menurun secara kuantitas.

“Berkurang, yang biasa beli 1/2 kg sekarang cuma 1/4 kg,” katanya.

Ia menduga, turunnya daya beli masyarakat karena harga bawang merah di harga Rp40 ribu per kg masih terbilang mahal.

Acuan harga normal bawang merah di tingkat konsumen, lanjut Fitri jika normal sebesar Rp30 ribu per kg.

“Normalnya Rp30 ribu per kg, mungkin harga saat ini masih mahal meski sudah turun secara signifikan,” imbuhnya.

Kendati sudah mengalami penurunan, warga masih mengurangi pembelian kuantitas bawang merah dari biasa 1 kilogram menjadi 1/2 kg.

“Biasa beli 1 kilogram, tapi sekarang 1/2 kg. Harga 1/2 kilogram itu Rp20 ribu, biasanya Rp15 ribu,” ujar Ami (29), salah satu pembeli di Pasar Tradisional Tagog Padalarang.

Ia mengaku sudah tak mampu lagi membeli 1 kilogram bawang merah. Ami terpaksa masih menyiasati keuangan hanya untuk memenuhi bahan pokok yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk memasak.

“Dari pasca lebaran sudah ngirit dan ngurangin porsi. Masih keberatan, apalagi harga masih terbilang serba mahal. Sementara penghasilan minim,” katanya.

Oleh karena itu, Ami bertekad menghemat anggaran belanjanya, supaya ia dapat membeli bahan-bahan pokok lain seperti minyak, tahu, dan bawang.

“Ya mudah-mudahan harganya normal seperti dulu, biar semuanya nyaman dan enak gitu,” tandasnya. (Wit)

Writer: Suwitno

Tinggalkan Balasan