Pilih Shanghai

Setelah melalui proses itu, barulah bisa ke imigrasi. Untuk pemeriksaan paspor.

Sang ibu bernasib baik: kondisi badannya dan anak-anaknya sangat baik. Mereka dinyatakan harus masuk karantina di apartemen mereka sendiri.

Untuk itu dia mendapat dokumen ”lolos” dari bandara. Berarti boleh mengambil bagasi.

Tapi bukan berarti sudah bebas. Untuk pemegang dokumen warna itu dia harus masuk lorong antrean khusus. Yakni yang menuju bus yang sudah ditentukan. Yakni bus jurusan apartemen sang ibu. Tidak boleh pakai taksi atau pakai bus lain.

Tapi sebelum menuju bus khusus itu dia harus men-download Apps khusus. Yakni Apps laporan kesehatan. Dia harus mengisi daftar pertanyaan di Apps itu. Kondisi badannya harus selalu dilaporkan lewat ponselnya.

Sampailah sang ibu dan anak di dekat bus. Dia harus menjalani lagi pemeriksaan suhu badan. Lalu harus menunjukkan bahwa dia sudah memiliki Apps di ponselnya.

Masih ada prosedur lain lagi. Dia hanya boleh mengarantina diri di apartemen sendiri kalau bisa memenuhi syarat ini: tetangga di apartemen itu mengizinkan. Yang dimaksud tetangga adalah komite penghuni apartemen (semacam pengurus) dan manajemen apartemen.

Kalau dua pihak itu tidak setuju mereka harus karantina di hotel. Ada dua pilihan hotel. Yang tarifnya 30 dolar dan yang 60 dolar. Itulah hotel yang sudah ditentukan. Agar pemerintah bisa mengawasi dengan ketat.

Sang ibu cukup pede untuk bisa diterima komite apartemen dan manajemenya. Itu karena sang ibu tinggal di apartemen yang penghuninya mayoritas orang asing.

Sebelum sang ibu naik bus, seorang petugas berpakaian ”astronaut” memeriksa paspor. Lalu mengambilnya. Paspor itu baru akan dikembalikan kalau hasil tes Covid-19 sudah keluar.

Tanpa menunggu pengembalian paspor sang ibu naik bus besar. Tidak tahu bus itu akan ke mana. Tidak semua penumpangnya di apartemen yang sama.

Satu jam kemudian tibalah bus besar itu di sebuah gelanggang olahraga. Sang ibu mengecek di mana lokasi itu. Dia pun tahu. Di sebuah distrik yang dia kenal.

Penumpang diminta turun dari bus. Tapi diperiksa dulu nomor penumpangnya. Lalu harus masuk ke dalam antrean di sport center itu. Sesuai dengan nomor dan warna kertas yang dia pegang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan