Kecamatan Ujung Berung Awasi Terus Pusat Keramaian dan Daerah Perbatasan Kota

BANDUNG – Berkaitan dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di hari pertama, Kecamatan Ujungberung terus melakukan himbauan dan peringatan kepada warga.

Sekretaris Kecamatan Ujungberung Abriwansah Fitri mengakui, di kawasan alun alun Ujung berung memang menjadi titik keramain. Bahkan disitu terdapat pasar tradisional.

Untuk itu, agar masyarakat tidak melakukan kerumunan jajaran kecamatan sudah turun langsung untuk melakukan himbauan dengan pendekatan persuasif.

“Kita sudah menyiapkan posko gugus tugas di kecamatan dan kelurahan,’’kata Abriwansah kepada Jabar Ekspres, Kamis (23/4).

Untuk melakukan tugas itu, lanjut dia, pihaknya sudah membuat rencana kerja yang dirangkaikan dengan pemberian tugas masing-masing keanggotaan gugus tugas.

’’Masing-masing bagian harus melaporkan kegiatan perhari maupun perminggu sesuai perintah dari tingkat kota Bandung,” ujar Abri.

Abri mengatakan pihak kecamatan akan terus memantau selama 14 hari PSBB di Kota Bandung, khususnya kawasan Alun-alun, Masjid, Ubertos Mall dll.

Selain tiy, untuk wilayah perbatasan kota, pihaknya juga melakukan pengawasan secara intensif. Sebab, secara geografis wilayah Kecamatan Ujungberung berbatasan langsung dengan Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

“Kebetulan di Ujungberung ini tidak ada titik penutupan jalan, kita mengharapkan Polsek Ujungberung agar ditindak lanjut mungkin dengan cara kerja sama dengan Polsek yang terdapat di wilayah Kabupaten Bandung mengenai teknis pembatasannya bagaimana,” ungkapnya.

Abri juga mengatakan terdapat hal lain yang perlu diantisipasi saat pelaksanaan PSBB. Hal tersebut berkenaan dengan awal bulan Ramadan.

Menurutnya, masyarakat cenderung keluar rumah di saat menjelang buka puasa untuk melakukan kegiatan ngabuburit. Dia sangat khawatir apabila nantinya masyarakat membeludak untuk melakukan kegiatan tersebut.

“Kita nanti mencoba membuat himbauan yang akan disampaikan kepada pedagang-pedagang, yang dikhawatirkan mereka belum mendapatkan sosialisasi. Berikutnya kita sampaikan pola-pola bagaimana berdagang yang baik, misalkan dengan cara take away (dibawa pulang), menjaga jarak, atau mungkin menyiapkan tempat untuk cuci tangan,” paparnya.

Untuk menindaklanjuti pengendara yang tidak menggunakan masker ataupun sarung tangan saat PSBB, Abri mengatakan pihaknya memanfaatkan donatur untuk membagikan masker secara gratis.

“Kemarin kita sudah beberapa kali memberikan masker gratis kepada masyarakat yang lewat. Hal itu juga akan dilaksanakan saat PSBB berlangsung,” pungkasnya. (mg7/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan