BANDUNG – Adanya wabah Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada sistem belajar di dunia pendidikan. Termasuk, wacana menggantikan skripsi dengan artikel ilmiah bagi mahasiswa tingkat akhir.
Pakar Ilmu Komunikasi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Deni Darmawan mengatakan, dalam proses perkuliahan UPI saat inis udah menerapkan secara daring. Bahkan, dosen dan mahasiswa saat ini sudah diberikan fasilitas kuota untuk mengikuti classroom.
“Saya selaku dosen juga saat ini sudah menggunakan aplikasi zoom, google classroom, saat ini juga dosen difasilitasi kuota internet termasuk mahasiswa Rp 100 ribu untuk bulan April dan Mei per bulan masing – masing Rp 50 ribu, dan mungkin akan ditambah kalau masa kedaruratan bertambah,”jelasnya kepada Jabar Ekspres, Rabu (22/4).
Selain itu, untuk tugas akhir mahasiswa, penyusunan skripsi akan diganti dengan pembuatan artikel ilmiah yang memiliki reposition finishing dan lebih sulit.
Pria yang menjabat Kepala Humas UPI itu menuturkan, perubahan dalam bentuk artikel ilmiah ini dikarenakan skripsi biasanya membutuhkan observasi atau penelitian ke lapangan secara langsung.
Namun dengan konsep artikel ilmiah mahasiswa bisa menggunakan metode penelitian survei online questioner dengan memanfaatkan teknologi.
Mahasiswa bisa menggunkan google question untuk menganalisa objek dan subjek yang di teneltinya.
’’Jadi tinggal buat saja bisa link questioner nya kemudian dibagikan melalui pesan di medsos,’’ ujar dia.
Dengan begitu, metode ini, tidak menurunkan mutu pendidikan. Bahkan mahasiswa dituntut mampu berinovasi dengan poengembangan penilitiannya.
Setelah penelitian itu selesai, Mahasiswa bisa membuat artikel dengan dilengkapi paparan dalam bentuk digital animasi untuk di presentasikan secara daring.
’’Ini sebetulnya tidak terpikirkan, mungkin hikmah dari Covid – 19,” ucap Deni.
Dia menambahkan, artikel ilmiah harus berbasis data dan hanya bersifat short time (waktu yang pendek) saja. Sehingga, jika skripsi diganti dengan artikel ilmiah bisa saja khusus prodi tertentu.
“Jadi sangat memungkinkan kalau skripsi diganti dengan artikel ilmiah, kalau tidak mau jadi lulusan sarjana apa kalau tidak ada karya akhir, jadi sangat memungkinkan artikel ilmian menggantikan skripsi’’pungkas Deni. (mg2/yan).