Sebanyak 1.992 Warga Jabar Positif Covid-19 Versi Rapid Test

BANDUNG – Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad menyebutkan terdapat 1.992 warga Jabar yang terindikasi positif terinfeksi Covid-19 melalui rapid test.

“Alat yang disebar ke seluruh daerah sudah sebanyak 93.680 unit. Pemprov Jabar baru menerima sebanyak 79.549 laporan dan hasil sementara tercatat sebanyak 1.992 orang terindikasi positif terinfeksi COVID-19,” ucap Daud saat konferensi pers daring di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (22/4).

Dikatakan Daud, penyebaran alat rapid test memang tidak merata di 27 kabupaten/kota. Sebab, kata dia, setiap daerah yang memang memiliki angka positif COVID-19 yang bervariatif.

“Tiap daerah ada yang memiliki angka yang banyak dan ada juga yang tidak. Jadi mana yang memang paling banyak (warga terpapar) kita akan perhatikan rapid test-nya,” katanya.

Saat disinggung mengenai pengajuan PSBB gelombang ketiga, pihaknya menyampaikan bahwa masih dibahas dan melihat terlebih dahulu peta penyerbaran dari daerah tersebut.

“Kalau pun ada nanti gelombang ketiga ini yang didahulukan kelihatannya ada di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Karawang,” katanya

Sejauh ini, ungkap dia, belum ada pengajuan resmi dari kepala daerah yang bersangkutan namun secara verbal, namun sudah menjadi perbincangan di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan Pemprov Jabar akan terus mengintensifkam rapid test di Kabupaten/Kota yang sedang menerapkan PSBB.

“Rapid test masih berlangsung di lima wilayah Bodebek yang sudah menerapkan PSBB sejak tanggal 15 April – 28 Mei 2020, dan juga di lima wilayah Bandung Raya yang akan menerapkan PSBB sejak Rabu, 22 April 2020 hingga 14 hari ke depan,” katanya.

Menurut Berli, targetnya adalah 0,6% populasi di wilayah yang sedang menerapkan PSBB. Sehingga, target jumlah warga Jabar yang akan di tes cepat ini akan terus bertambah, melampaui angka 71.451 pertanggal 20 April 2020.

Hanya saja, sambung dia, pihaknya mengakui masih terdapat kendala dalam upaya menggelar rapid test di kota kabupaten yang menerapkan PSBB.

“Kita masih kekurangan alat untuk melakukan rapid test. Belum datang semua, karena persediaan alat untuk rapid test yang tersedia di Provinsi Jawa Barat sudah semakin menipis,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan