JAKARTA – Gosip tentang Fabio Cannavaro bakal kembali ke Napoli sebagai pelatih masih saja terus bergulir, seiring ketidakpastian bergulirnya Serie A akibat pandemi korona. Cannavaro yang masih melatih klub raksasa Asia Guangzhou Evergrande kini masih terjebak di Cina setelah liga elit negeri tirai bambu ditunda.
Cannavaro sendiri sudah beberapa kali mengungkapkan bahwa ia tetap memiliki mimpi melatih Napoli pada suatu saat nanti. Ia juga menyebut Milan telah melakukan kesalahan fatal membiarkan mantan pemain terbaiknya tersebut lebih memilih melatih klub asal Kota Naples.
Gattuso menggantikan Carlo Ancelotti yang dipecat pada 10 Desember 2019. Ancelotti dicopot hanya beberapa jam setelah dia membawa Napoli lolos ke babak knock-out Liga Champions dengan mengalahkan Genk 4-0. Persoalannya, perubahan yang dilakukan Gattuso memang tidak langung terlihat. Bahkan Napoli tak lebih baik dibandingkan saat ditangani Ancelotti. Bahkan sang presiden Napoli, De Laurentiis sempat naik pitam akibat performa Napoli tak kunjung membaik selama 1 bulan pertama. Bahkan sang presiden sempat hendak membujuk Ancelotti yang sudah pindah ke Inggris menangani Everton agar kembali ke Napoli.
Untuk itu, Cannavaro yang pernah bermain tiga musim di San Paolo, markas Napoli, mencoba keberuntunganya usai pandemi ini berakhir. ”Saya mulai melatih lima tahun lalu dan saya bermimpi suatu hari melatih tim yang hebat, Napoli adalah salah satunya. Saya beruntung memiliki pelatih terbaik dalam 20 tahun bermain terakhir dan saya berharap dapat memetik ilmu dari mereka masing-masing,” katanya kepada Sport Mediaset.
Cannavaro merupakan kelahiran Naples. Ia juga lulusan akademi Napoli. Di klub yang sama, ia mengawali karier profesional. Kapten timnas Italia pada Piala Dunia 2006 itu membela Napoli pada periode 1992–1995 sebelum lama bersama Parma. Kini, ia mengatakan ingin kembali sebagai pelatih. ”Saya sudah menguji diri sebagai seorang pelatih dan merasa mampu menjalankan tugas tersebut. Dan, sudah menjadi mimpi saya untuk kembali ke Napoli,” jelasnya.
Sejak memutuskan pensiun pada 2012, Cannavaro memilih berkarier sebagai pelatih di Asia. Ia memulainya sebagai asisten pelatih di klub Uni Emirat Arab, Al-Ahli pada musim 2013–2014. Al Ahli merupakan klub terakhir dalam karirnya.