JAKARTA – Pantai Gading menjadi negara di Afrika Timur yang paling terpukul akibat pandemi korona. Kasus pertama korona tercatat di negara itu pada tanggal 11 Maret. Sejak itu, sebanyak 574 orang rakyatnya didiagnosis virus Covid-19, termasuk Menteri Pertahanan Pantai Gading Hameed Bakayoko dinyatakan positif korona COVID-19.
Oleh karena itu, sejumlah pemain bintang yang berlaga di Eropa melakukan penggalangan dana. Tidak hanya materi, mereka juga menghibahkan asetnya untuk dijadikan tempat tim medis melawan pandemi di negeri bekas jajahan Inggris tersebut.
Seperti yang dilakukan legenda Chelsea Didier Drogba. Dirinya ikut turun tangan menawarkan rumah sakit miliknya yang berada di Ibu Kota Pantai Gading, Abidjan diubah sebagai pusat medis virus corona.
Rumah sakit yang dimaksud adalah Laurent Pokou Hospital. Rumah sakit yang mengambil nama legenda sepakbola Pantai Gading itu baru dibuka pada tahun 2016 akan menjadi markas para tim medis melakukan serangkaian tes bagi warga Kota Abidjan.
Keputusan Drogba ikut memerangi wabah virus corona mendapat apresiasi dari pemerintah Abidjan. Kepala Dewan Daerah Abidjan, berterima kasih kepada Drogba atas sikap patriotnya untuk daerah tersebut. ”Kami berterima kasih kepada Drogba atas hadiah ini yang dianggap sebagai tindakan patriotisme,” kata Toh Bi.
Rendahnya sistem perawatan kesehatan di sejumlah negara Afrika Timur membuat warga resah. Simon Antara, peneliti dari Jaringan Epidemiologi Bidang Afrika, menjelaskan akan ada bahaya yang mengancam jika tak ada respon cepat dari pemerintah ”Kami sedang bersiap-siap menghadapi bencana,” katanya dilansir dari RFI.
Tidak hanya Drogba, bomber Crystal Palace, Wilfried Zaha, ikut menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu masyarakat Pantai Gading di saat wabah COVID-19. Pemain timnas Pantai Gading tersebut saat ini masih menjalani masa karantina di kediamannya di London, Inggris. Kendati demikian, ia dilaporkan tetap memberi bantuan kepada negeri kampung halamannya.
Melansir laporan The Sun, santuan yang diberikan itu disalurkan melalui yayasan milik Zaha, yakni Wilfried Zaha Foundation. Total santunan yang disalurkan sebesar 60 ribu paun (Rp 1,2 miliar) dalam bentuk beras, sayuran, minyak, sabun, pakaian, dan lain sebagainya. (fin/rus)