“Dengan kondisi saat ini, tentunya hal tersebut tidak memungkinkan. Oleh karena itu, kami pun menyiapkan beberapa skema alternatif pelatihan petugas haji,”ujarnya.
Salah satunya, lanjut Nizar, Kemenag menyiapkan skema pelatihan petugas haji secara daring (online) dengan dikombinasikan materi praktik.
Untuk materi-materi yang memerlukan praktik akan dilakukan pembekalan singkat, sementara untuk materi yang bersifat teori dan pemahaman dapat dilakukan secara daring.
“Jadi, jika kepastian penyelenggaraan haji diumunkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan maka kami akan melakukan kombinasi pelatihan,” terangnya.
Menurut Nizar, skema ini dilakukan untuk memastikan seluruh petugas haji Indonesia memiliki persiapan yang paripurna untuk melayani para dhuyufurrahman.
“Kami berkomitmen untuk tetap mempersiapkan calon petugas haji dengan sebaik-baiknya, meskipun dalam kondisi darurat saat ini. Karena petugas haji, adalah salah satu faktor utama keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji,” pungkasnya. (der/fin)