NGAMPRAH– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar rapat paripurna secara virtual menggunakan fasilitas teleconference atau video conference.
Dalam rapat paripurna yang juga dihadiri langsung oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan sejumlah anggota DPRD KBB membahas percepatan penanganan penyebaran virus korona atau Covid-19 di KBB.
Ketua DPRD KBB Rismanto menyatakan, di tengah situasi pandemi wabah korona, memang ada agenda DPRD KBB yang mendesak untuk dibahas. Salah satunya, upaya penananganan dan pencegahan wabah korona di masyarakat.
“Lihat saja jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid di KBB sekarang cukup meningkat. Kami di DPRD bersama pemerintah daerah, tentu ingin memberikan andil secara signifikan kepada masyarakat dalam menangani kasus korona ini. Termasuk yang dibahas kali ini adalah pembentukan Panitia Kerja (Panja) Percepatan Penanganan Covid-19,” kata Rismanto di Padalarang, Kamis (2/4/2020).
Berdasarkan hasil surat keputusan nomor 188.4/Kep.005-PUU/DPRD/2020 pembentukan Panja Percepatan Penanganan Covid-19, terpilih susunan keanggotan panja penanganan korona.
Mereka di antaranya empat pimpinan DPRD KBB yang ditunjuk sebagai koordinator, yakni Rismanto (Ketua DPRD KBB), Ida Widaningsih (Wakil Ketua DPRD KBB), Pipih Supriati (Wakil Ketua DPRD KBB), dan Ayi Sudrajat (Wakil Ketua DPRD KBB).
Sementara untuk susunan anggota Panja yakni Nevi Hendri, Bagja Setiawan, Iwan Ridwan, Ahmad Dahlan, Amung Ma’mur, Darjat Saepudin, Agus Mahdar, Asep Sudrajat, Iwan Setiawan, Dona Muharam, Asep Bayu, Inen Sutisna dan Didin Rachmat.
Rismanto menjelaskan, kasus melonjaknya korona membuat unsur pimpinan DPRD KBB bersepakat mendorong Pemkab Bandung Barat mengambil langkah taktis. Caranya, dengan melakukan pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kita lihat jumlah lonjakan kasus korona cukup masif tentunya kebutuhan anggaran terkait dengan itu perlu segera kita persiapkan,” kata Rismanto.
Menurut Rismanto, dengan kondisi saat ini diperlukan langkah aktif semua stakeholder dalam mengantisipasi pencegahan dan penyebaran virus tersebut.
Rismanto menjelaskan, dengan kondisi saat ini diperlukan langkah aktif semua stakeholder dalam mengantisipasi pencegahan dan penyebaran virus tersebut.