40 ODP Klaster GBI Lembang Sudah Dilakukan Pemeriksaan

BANDUNG – Sehari sebelumnya Pemda Provinsi (Pemdaprov) Jabar menggelar tes masif drive trough bagi orang dalam pemantauan (ODP) Klaster GBI Lembang Kabupaten Bandung Barat, di Kota Bandung.

Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan swab test dengan cara mengambil sampel dahak dan lendir tenggorokan hidung para ODP.

Menurut Penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr Ryan B Ristandi, Sp.PK., MMRS,  mengatakan,  target pemeriksaan adalah ODP yang menunjukkan gejala – gejala batuk, bersin, dan demam.

“Target kami 40 orang, per orang rata-rata membutuhkan waktu 3 menit pemeriksaan,” ujarnya beberapa saat sebelum pemeriksaan, Minggu (29/3).

Sejauh ini sudah ada 17 pasien dalam perawatan (PDP) berasal dari klaster ini dirawat di rumah sakit. Kepada 17 PDP itu, rumah sakit yang merawat melakukan swab test dan proses PCR (Polymerase Chain Reaction) dilakukan di Labkesda Jabar.

Kemudian, ada sekitar 800 orang yang memiliki kontak erat tapi tidak menampakkan gejala COVID-19. Kepada mereka, Labkesda Jabar dibantu alat dan SDM dari Dinas Kesehatan Kota Bandung akan memberlakukan rapid test yang akan dilakukan secara bertahap di tempat yang sama.

Menurut Ryan, swab test ini merupakan yang pertama kali diberlakukan kepada klaster GBI. Swab test atau PCR berbeda dengan rapid test. “Akurasi PCR sampai 100 persen,” sebut dr Ryan.

Sesuai arahan Gubernur, swab test dilakukan untuk mengetahui epidemologi, pola penyakit dan peta persebaran COVID-19 di Jabar. “Tujuan swab test ini kami ingin mengetahui epidemologi seperti pola penyakit dan peta persebarannya,” jelas dr Ryan.

Pemeriksaan dibuka tepat pukul 10.00 WIB. Setengah jam kemudian satu per satu kendaraan mulai berdatangan. Setelah menunjukkan barcode kepada petugas keamanan di pintu gerbang depan, kendaraan diizinkan masuk ke area pemeriksaan dengan lima petugas labkes yang telah menunggu.

Petugas dengan alat pelindung diri (APD) maksimal langsung memeriksa para ODP melalui jendela mobil. Rata- rata satu mobil ada dua orang. Terlebih dahulu petugas memeriksa suhu tubuh dengan thermo gun.

Kemudian petugas memasukkan alat seperti cotton bud tapi lebih panjang, ke dalam lubang hidung lalu dikeluarkan kembali sebelum dimasukkan ke dalam tabung khusus. Setelah pemeriksaan selesai, mobil melaju ke gerbang keluar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan