NEW DELHI – Salah satu aktivis Partai Bharatiya Janata di India, Narayan Chatterjee ditangkap karena telah mengadakan pesta minum air kencing sapi pada pekan lalu. Dalam acara tersebut, salah seorang peserta jatuh sakit karena ikut ajakan Narayan meminum urin sapi.
“Mengatur acara konsumsi urin sapi dan memaksa relawan sipil untuk minum urin sapi”, kata kepala kepolisian Kolkata Anuj Sharma dilansir AFP, Kamis (19/3/2020).
Pesat minum air kencing sapi ini, diyakini sebagai obat pencegahan virus korona. Salah satu pesert jatuh sakit setelah konsumsi urin sapi itu, akhirnya membuat laporan ke kepolisian setempat.
“Relawan sipil itu jatuh sakit pada hari Selasa dan mengajukan pengaduan ke polisi. Aktivis BJP ditangkap pada Selasa malam,” Anuj Shrma.
Presiden cabang BJP di Bengal Barat mengatakan kepada AFP penangkapan itu merugikan. “India adalah negara yang demokratis. Setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya,” kata Dilip Ghosh.
“Sangat disayangkan bahwa Chatterjee ditangkap karena mengutarakan pendapatnya yang mengorganisir acara itu. Kita tidak tahu apakah sukarelawan sipil itu dipaksa minum air seni sapi.” Katanya.
India adalah Negara mayoritas Hindu dengan penduduk 1,3 miliar. Mereka menganggap sapi adalah hewan suci. Mereka meyakini, meminum urin sapi bisa mengatasi berbagai macam penyakit, dari radang sendi, kanker, diabetes hingga korona virus.
Pekan lalu, puluhan aktivis Hindu mengadakan pesta minum kencing sapi di ibukota New Delhi di mana mereka mengadakan ritual ini diyakini untuk melawan korona virus di India.
Seorang pedagang susu di negara bagian yang sama, juga ditangkap Selasa kemarin karena menjual air seni dan kotoran sapi yang dia klaim bisa mencegah virus korona.
pedagang itu adalah, Sheikh Masud. Ia menjual urin sapi seharga 500 rupee India ($ 6,69) per liter dan kotoran sapi seharga 400 rupee per kilogram (2,2 pound).
Masud menggantung poster di tokonya dengan tulisan “Minum urin sapi untuk menangkal virus korona” . Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia terinspirasi untuk menjual kotoran setelah mendengar tentang pesta di New Delhi.
Diketahui, para ahli telah berulang kali memperingatkan bahwa air seni dan kotoran sapi, serta obat-obatan tradisional tertentu, tidak menyembuhkan penyakit seperti COVID-19, yang juga dikenal sebagai coronavirus.