BANDUNG – Kasubag Infokom Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Priyo Handoko mengatakan dengan adanya isu penyebaran wabah Covid-19 berpengaruh terhadap pendonor sehingga mengalami penurunan stok darah.
“Untuk saat ini stok darah di PMI mengalami penurunan, dampak adanya virus covid-19 ini sangat berdampak terhadap penurunan pendonor,” ucap Priyo kepada Jabar Ekspres di kantornya, Rabu (18/3/2020).
Dikatakannya, pasca pemerintah mengumumkan kebijakan penghentian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama dua minggu ke depan, donor darah di setiap instansi di-cancel. “Kegiatan mobil unit di instansi-instansi pun banyak yang di cancel dikarenakan merebaknya mengenai Covid-19 ini. Sehingga stok darah di PMI mengalami penurunan,” katanya.
Priyo mengampaikan bahwa stok darah di PMI terdapat 1.005 labu dari berbagi jenis darah. Sementara itu, sambungnya, kebutuhan darah di PMI itu per hari 450 sampai 500 labu sehingga pihaknya harus mencari di atas itu per harinya.
“Jenis darah Packed Red Cells (PRC) 320 labu, jenis darah Thrombocyte Concentrate (TC) 29 labu, jenis darah Fresh Frozen Plasma (FFP) 238 labu, jenis darah Cryoprecipitated Anti Haemolytic Factor (AHF) 403 labu, jenis darah Bufy Coat (BC) 0 labu dan jenis darah Liquid Llasma (LP) 15 labu,” jelasnya.
Meski terkendala dengan adanya wabah Covid-19, pihaknya terus berupaya untuk terus mencari pendonor guna mendapatkan stok darah yang ditargetkan dengan segera 500 labu.
“Untuk saat ini kita tetap melayani donor seperti biasa di PMI Kota Bandung maupun mobile unit dan memberlakukan donor keluarga untuk memenuhi kebutuhan darah di PMI Kota Bandung,” ucapnya.
Dengan begitu guna menunjang stok darah supaya bisa cukup hingga bulan Ramadan dan lebaran, pihaknya setelah dua minggu ke depan akan terus menggalakan donor darah.
“Setelah dua minggu ke depan (setelah edaran wali kota berakhir), Insya Allah kegiatan mobile unit akan digenjot kembali untuk memenuhi kebutuhan darah di PMI Kota Bandung,” pungkasnya. (mg1/drx)
