BANDUNG – Sejak bulan Januari 2020 terdapat 248 kasus. Sedangkan untuk bulan Februari turun menjadi 204 kasus. Akan tetapi jumlah kematian akibat penyakit DBD pada Januari lalu ada dua kasus. Usia rata-rata pada anak-anak di 2 hingga 3 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rita Verita mengatakan, jumlah tersebut diklaim menurun bila dibandingkan 2019 800 dengan angka kematian 14 meninggal dunia selama satu tahun penuh.
Menurutnya, usia rata-rata pada anak-anak yang mengidap DBD rata-rata 2 hingga 3 tahun. Kebanyakan yang tidak bisa tertolong itu ketika kondisi shok.
’’Jadi masyarakat harus tahu, bila kedapatan keluarganya mengalami gejala DBD harus segera dibawa ke rumah sakit, jangan sampai telat,’’kata Rita kepada wartawan ketika ditemui di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung
Dia mengimbau, kepada warga Kota Bandung untuk selalu menjaga kebersihan terutama membersihkan kamar mandi secara rutin dan genangan air hujan di pekarangan dan talang air.
“Talang sebenarnya bukan isu baru. kita harus tahu tentunya masyarakat perlu tahu tempat mana saja tempat perindukan nyamuk DBD,”ucap dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjelaskan, Kasus DBD di Kota Bandung tergolong aneh, seharusnya di musim hujan nyamuk enggak berkembang biak. Terlebih Kota Bandung, suhunya udaranya cukup dingin.
Untuk itu kepada aparatur wilayah baik di tingkat RT/RW dan Kelurahan dan kecamatan harus digiatkan lagi bersih-bersih kerjabakti dan gotong royong.
’’Kita akan segera koordinasikan itu, lebih baik mencegah daripada mengobati,’’kata Yana. (yan/mg2).