BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengklaim bahwa telah mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah pusat sebesar Rp 42,4 Triliun untuk pembangunan Infrastruktur.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, rencana Pembangunan Jangka Panjang Bandung Raya saat ini sudah menggunakan sistem buttom up artinya sudah melibatkan seluruh stakeholder pemerintahan dari tingkat Kelurahaan hingga Organisasi Perangkat Daerah dan Pemerintah Daerah se Bandung Raya.
“Sekarang membangun bandung tidak lagi parsial atau hanya Kota Bandung saja, namun membangun bandung harus terintegrasi dengan metropolitan Bandung Raya,”kata Wali Kota Bandung Oded M. Danial di sela-sela menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan 2021 (Musrembang) Kota Bandung, di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Bandung, Rabu (11/03).
Dia mengatakan, sejak dilantik 20 September 2018, kata Oded, dirinya sudah berusaha membangun komunikasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sehingga pada 20 Januari 2020 kemarin Pemerintah Kota Bandung mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 42,4 Triliun.
“Saya sebulan bertugas mencoba berkomunikasi dengan Bapenas dan Alhamdulillah ada MoU dengan Papenas dan membuat tim, Alhamdulillah sampai 20 Januari 2020 kemarin, hasilnya pembangunan di kota bandung sudah menjadi program strategis nasonal dengan konsep integrasi Bandung Raya, ditandatangani langsung Presiden Jokowo senilai Rp 42,4 Triliun,”tutur Oded.
Anggaran ini juga salah satu pembangunan jangka panjang sampai 2024 sekaligus merealisasikan insfrastruktur, perhubungan dan sektor ekonomi.
Kendati begitu, berdasarkan informasi dari Bappenas sebetulnya untuk membangun Bandung Raya dibutuhkan Rp 102 Triliun. Bahkan, katanya sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi juga.
Oded menambahkan prioritas anggaran itu untuk membangun Flyover Kopo dengan alokasi anggaran Rp318 miliar. Dan prioritas lainnya termasuk pembangunan LRT.
” Mudah-mudahan bisa terlaksana,’’harap Oded.
Dia menambahkan, untuk proyek strategis akan diprioritaskan pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Tegaluar masuk ke Bandung.
Selain itu, untuk angkutan masal dari Kota Bandung sampai ke Kabupaten Bandung, Cimahi, KBB dan sampai ke Sumedang.
Alokasi anggaran itu juga untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Bandung sehingga mobilitas masyarakat menjadi mudah. (mg2/yan)