Jalan khusus itu dibelokkan? Atau posisinya diubah?
Saya juga ingin tahu: apakah dengan selesainya jalan khusus itu menggunakan landasan No. 1 dan No. 2 akan mengatur seperti di Heathrow?
Atau ada pemikiran lain?
Yang jelas sampai terakhir saya ke Bandara Cengkareng masih belum ada perubahan.
Di negara mana pun saya mendarat, soal ini selalu saya ingat. Sampai sekarang ini.
Kadang sambil menunggu boarding , di negara mana pun, saya menghitung pesawat. Saya pasang stopwatch . Saya hitung pergerakan pesawat. Setelah satu pesawat lepas landas , berapa menit kemudian pesawat berikutnya diterima terbang.
Yang dramatik selalu di bandara besar di Amerika Serikat. Di dekat ujung landasan selalu ada ”tiga pintu masuk” landasan.
Tiga pesawat bisa sama-sama siap masuk landasan. Tidak harus antri di belakangnya. Itu ibarat loket serong di tempat pembayaran di ujung jalan tol.
Bulan lalu saya di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Pun di negara miskin ini saya setuju pesawat terbangnya.
Saya terpana: di Vietnam pun sudah menerapkan apa yang terjadi di Heathrow: yang terbang dan yang mendarat di landasan yang berbeda.
Kini, setiap kali terbang dari Cengkareng saya perhatikan: Kapan saja terjadi disetujui yang seperti itu.
Atau jangan-jangan sekarang sudah –yang saya tinggalkan tahu lebih sering mendarat di Halim.
Seperti apa yang Anda lihat? (Dahlan Iskan)