BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdaging) Kota Bandung mengklaim harga bawang putih saat ini sudah kembali normal setelah mengalami kenaikan Minggu lalu.
Kepala Disdaging Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, kenaikan terjadi kemungkinan ada rasa shock dari kalangan importir dan distributor atas pernyataan pemerintah pusat membatasi impor dari China.
“Hanya perlu diluruskan, diduga dari kemarin bahwa ada rasa shock dari satu kondisi yakni begitu pemerintah pusat menyatakan akan membatasi impor dari China, jadi ada sedikit kekhawatiran dari importir dan distributor dan sekarang kondisinya Alhamdulillah sudah dikeluarkan Rencana Izin Produk Hortikultura,”ujar Elly di Balaikota Bandung. Rabu (12/02).
Rencana Izin Produk Hortikultura (RIPH) ini, kata Elly langsung direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian bahwa akan mengimpor bawang putih sebanyak 1.300 ton untuk dua hingga tiga bulan kedepan
“Yang sekarang dalam proses persetujuan Impor dari kementerian perdagangan, nah berarti tidak perlu ada kekhawatiran bahwa stok bawang putih akan berkurang, karena memang ini proses izin impornya sedang diproses dan stok lama yang dimiliki oleh importir saya yakin masih ada,’’ucap dia.
Berdasarkan pantau tim Disdagin, lanjut Elly ketika di lapangan memang sudah ada penurunan harga di setiap pasar tradisional di mana sebelumnya melonjak Rp57 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogram, sekarang kondisinya, ujar Elly sudah berada di Rp 53 ribu dan Rp 54 ribu perkilogram.
“Sudah ada penurunan meskipun tidak signifikan tapi kemaren minggu saja yang naik berdasarkan pernyataan pedagang kepada tim kita, bahwa pasokan dari suplyer sudah normal kembali,”ujar Elly.
Dia menambahkan, pembatasan impor dari China tidak termasuk tanaman holtikulturan tapi hewan impor saja yang dibatasi karena memang dikhawatirkan membawa wabah virus korona.
Tidak hanya bawang putih, efek kebijakan itupun berdampak pada kelonjakan harga bawang bombai, meskipun belum ada signifikan, menurutnya bawang bombai salah satu barang impor dari China.
“Seingat saya 90 persen kebutuhan kota bandung itu dari impor dan 10 persen itu dari pasokal lokal seperti di Jawa Barat itu ada