”Apalagi luas dan kapasitas stadion kita jauh lebih besar dibandingkan di Bali,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten I Kab Gianyar, I Wayan Suardana yang turut mendampingi saat kunjungan tersebut mengatakan, sejak stadion dikelola Bali United, PAD Kabupaten Gianyar meningkat. Tak hanya itu, Bali United juga mampu memberdayakan pelaku Usaha Kecil Menengah.
”Khusus dari Bali United, kami memperoleh PAD sebesar Rp1,7 milar setiap tahunnya. Itu di luar nilai kontrak sebesar Rp500 juta untuk lima tahun,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Bali United, Bli Rojak mengungkapkan, salah satu faktor yang membuat Bali United bisa mengelola Stadion I Wayan Dipta dengan baik karena seluruh stakeholder bersatu. Mulai dari Pemkab Giayar, kepolisian, hingga ormas dan preman.
”Pemkab dan polisi sangat mendukung. Jadi kami tidak kesulitan untuk memperoleh izin pertandingan. Ormas dan preman juga menanggalkan atributnya,” ungkapnya.
Kini, lanjutnya, Bali United juga terus membenahi stadion agar bisa menggelar pertandingan di level Asia.
”Semua pembangunan kami yang membiayai,” akunya.(rls/ziz)