SOREANG – Beberapa Kepala SMP di Kabupaten Bandung, menyambut baik program Kementerian Pendidikan dalam menerapkan pembelajaran melalui sistem digital. Hal itu, diiimplementasikan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana, mengimbau semua sekolah untuk menerapkan sistem pembelajaran melalui sarana IT/Gadget. Menurutnya, pada dasarnya kebijakan yang dikeluarkan oleh Mendikbud tersebut sudah sejalan dengan sejumlah program Disdik Kabupaten Bandung yang telah disiapkan dari beberapa tahun sebelumnya. Seperti pembangunan yang mengacu pada Renstra pendidikan yang dijabarkan dalam Renja Pendidikan.
”Tentuya pembangunan penididkan ini berdasarkan RKPD dan RPJm yang telah disusun oleh Bappeda. Dan ini tentu merupakan turunan d bidang pendidikan yang sudah digaungkan di tingkat nasional dan regional,” kata Juhana saat ditemui di ruang kerjanya di Soreang, Selasa (14/1).
Pola pembelajaran digital tersebut, disambut dan sudah memberlakukan hampir disemua Ssekolah di Kabupaten Bandung. Kepala SMPN 2 Soreang, Wawan Ruhya mengatakan, meski siswanya diperbolehkan menggunanakan handphone, namun aturannya, penggunaan handphone hanya diperbolehkan saat kegiatan belajar mengajar saja.
”Setelah selesai proses belajarnya, para siswa harus mengumpulkan handphone kepada guru yang sudah menyediakan kotak khusus untuk digunakan mengumpulkan handphone milik siswa. Sementara aplikasi pembelajaran yang sudah kami kembangkan ini berbasis android. Mulai penerapan pola pembelajaran digitalnya, baru tahun ini,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/1).
Wawan menjelaskan, SMPN 2 Soreang juga telah siap untuk melaksanakan UNBK secara mandiri. Padahal sebelumnya, untuk pelaksanaan UNBK masih bergabung dengan sekolah lain yang sarana dan prasarananya telah lengkap.
”Walau masih kekurangan sarana Komputer, kami akan melaksanakan UNBK secara mandiri. Untuk kekurangan sarananya, saya sudah koordinasi untuk meminjam laptop orang tua siswa atau para guru,” tuturnya.
Sementara SMPN 1 Katapang, pola pembelajarannya dengan sistem IT, sudah mulai menggunakan melalui program e-Learning. namun, dari sekian mata pelajaran, hanya 5 mata pelajaran yang menggunakan e-Learning. ”Yang sudah pakai e-Learning, Bahasa Indonesia, Agama, IPA, Prakarya, dan Matematika,” kata Rian Hadiyanto selaku guru ahli IT.
Rian menjelaskan, untuk persiapan Try Out (TO) jelang UNBK, rencananya akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasih android. Jika ada siswa yang tidak membawa gadget berbasis android, maka akan digiring ke laboratorim komputer untuk menjawab soal.