BANDUNG– Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memastikan parkir di kawasan Braga akan disterilkan dalam waktu dekat. Rencana ini berdasarkan kebijakan kepala daerah untuk mendukung ikon ‘walkingspace’ dan ruang heritage sebagai tujuan baru di Kota Bandung.
“Kalau Braga kan sudah jelas akan dibuat ikon baru di Kota Bandung untuk walkingspace sehingga ada ruang heritage. Dasarnya kebijakan dari kepala daerah,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiadi di Balai Kota, Rabu (15/1).
Sebagai tindak lanjut dari kebijakan itu, pihaknya bersama jajaran Forum LLAJ akan mengosongkan lokasi parkir di tepi Jalan Braga tersebut. Namun sejauh ini, pihaknya sedang mempersiapkan kajian berkenaan dengan lokasi penumpang dan pemindahan juru parkir.
“Kami berkoordinasi di Forum LLAJ dengan instansi terkait dan kami akan mempersiapkan kajian lokasi termasuk pemindahan jukirnya, mesin parkirnya termasuk lokasi parkir yang akan dipakai untuk penampungan dari pelimpahan di Jalan Braga panjang,” paparnya.
Rencananya, kata dia, pemindahan itu menggunakan lahan di kawasan Braga Citywalk dan di samping Kedaton. “Sebelum dieksekusi di lapangan, kami akan menyelesaikan dua kali rapat lagi yang akan dipimpin pak wakil wali kota,” jelasnya.
Ricky menambahkan, penerapan kebijakan tersebut ditargetkan bisa dimulai pada bulan Februari atau Maret. Adapun pengoperasiannya menduplikasi di Malioboro Yogyakarta yang sudah lebih dulu menerapkan kebijakan ini. “Kalau bisa Februari atau Maret harapannya bisa dilaksanakan,” terangnya.
Bila kebijakan ini sudah diterapkan, Ricky menyebutkan, potensi pendapatan parkir bagi PAD akan hilang senilai Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta perhari.
“Bila nanti dihilangkan area parkir potensi PAD hilang Rp 2,5 juta. Yang masih bandel tentu akan ditindak seperti diderek,” tandasnya. (mg2/drx).