JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan terjadinya cuaca dan hujan ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia. Masyarakat pun diminta mewaspadainya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo mengatakan hasil analisis pihaknya menunjukkan cuaca ekstrem masih terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan.
“Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan,” kata dia kepada wartawan, Senin, (6/1).
Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) berkurang. Namun pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) justru meningkat.
“Ini sebagai indikasi terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia,” bebernya.
Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan. Sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.
Dilanjutkannya, sementara berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Kondisi ini akan meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan.
BMKG memprakirakan sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah.
Dibeberkaannya, pada periode 5-8 Januari kondisi hujan dan cuaca ektrem tersebut berpotensi terjadi di sebagian besar Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung. Demikian pula wilayah pulau Jawa seperti, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Terpisah paska terjadinya banjir dan longsor akibat hujan ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) serta Jawa Barat dan Banten, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal bertambah menjadi 60 orang. Sedangkan dua orang dinyatakan hilang.