BANDUNG – Biro Humas dan Keprotokolan (Biro Humaspro) Setda Provinsi Jabar misalnya, mendirikan Media Centre Siaga Bencana guna menyediakan informasi yang faktual dan aktual terkait kondisi daerah terdampak bencana alam.
Keberadaan Media Centre Siaga Bencana pun dapat menangkal informasi bohong atau hoaks terkait bencana alam di Jabar yang kerap meresahkan masyarakat.
“Kami membuka media centre untuk kesiapsiagaan bencana. Nanti, di sini, media (wartawan) akan mendapatkan data akurat dan teraktual dari rekan-rekan OPD terkait penanganan bencana dan kondisinya,” kata Kepala Biro Humaspro Hermansyah di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (3/1).
Menurut Hermansyah, Media Centre Siaga Bencana pun menerima dan meneruskan laporan masyarakat tentang kejadian bencana alam.
Nantinya, petugas Media Centre Siaga Bencana bakal menghubungi OPD maupun instansi terkait untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Saya rasa masyarakat harus paham apa yang dilakukan ketika bencana terjadi, setidaknya ada channel atau kontak yang bisa dihubungi, dan mereka bisa menyampaikan apa yang sedang dialami,” ucapnya.
“Penanganan itu nanti bisa dilakukan daerah. Yang terpenting mereka (masyarakat) tersosialisasikan kontak yang bisa dihubungi saat terjadi bencana,” tambahnya.
Kemudian, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar sudah mengirim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke enam daerah Jabar berstatus tanggap bencana banjir dan longsor, yakni Kab. Bandung Barat, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Karawang, Kab. Indramayu, dan Kota Bekasi.
Sekretaris Dinsos Jabar Barnas Adjudin mengatakan, pihaknya telah mendirikan dapur umum, mengirim perahu karet dan mobil tangki, serta menyalurkan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti pakaian, susu bayi, dan telur.
“Setelah itu, kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Kita sudah terpadu dengan penanganannya. Yang jadi masalah itu ketika ada korba yang tidak melapor, sehingga dia tidak mendapat bantuan dan akses,” katanya.
Teraktual, kata Barnas, relawan Taruna Sigana Bencana (TAGANA) dari Dinsos Jabar mendistribusikan sejumlah logistik ke daerah-daerah yang sulit diakses menggunakan motor dan jalan kaki.